Buntut Kasus Wisatawan Jepang Dipalak di Bogor, Belasan Pengamen Dinyatakan Positif Narkoba

Buntut Kasus Wisatawan Jepang Dipalak di Bogor, Belasan Pengamen Dinyatakan Positif Narkoba

25 November 2024, 22:55

AYOBOGOR.COM – Sebuah insiden pemalakan yang melibatkan wisatawan asal Jepang di Bogor baru-baru ini menjadi perhatian publik. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, turis tersebut menceritakan pengalamannya saat dipalak oleh seorang pengamen ketika menaiki angkutan kota (angkot). Menanggapi hal ini, pihak berwenang dari Polresta Bogor Kota, Satpol PP, dan Dinas Sosial langsung melakukan razia terhadap para pengamen dan pengemis yang diduga meresahkan masyarakat, terutama wisatawan.
Baca Juga: Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar, Pahlawan Asta Cita dengan Loyalitas Tinggi, Kapolda Sumbar Beri Pengakuan Tentang Sosoknya Razia tersebut digelar pada Sabtu, 23 November 2024, di beberapa titik di Kota Bogor, seperti Tugu Kujang, Cidangiang, Terminal Baranangsiang, dan Simpang Sukasari.

Dalam operasi tersebut, sekitar 20 orang yang bekerja sebagai pengamen dan pengemis diamankan. Setelah dilakukan tes urine, hasilnya cukup mengejutkan, dengan 13 di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba, khususnya benzo. Mereka yang positif narkoba dibawa ke Satres Narkoba Polresta Bogor Kota, sementara pengamen dan pengemis lainnya yang negatif narkoba diserahkan kepada Dinas Sosial. Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Aji Riznaldi, menjelaskan bahwa razia ini merupakan respons terhadap video yang diunggah oleh turis Jepang tersebut. Baca Juga: Smart TV X Series Bakal Dijual 4-10 Jutaan di Tahun 2025, Apa Saja Spesifikasi Canggih yang Dimiliki? Dalam video tersebut, wisatawan itu mengungkapkan rasa takutnya terhadap kota Bogor dan menyatakan tidak akan kembali ke sana. Aji menambahkan bahwa meskipun lokasi pasti dari peristiwa pemalakan tersebut belum diketahui, tindakan tegas tetap dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pihaknya juga berharap razia ini dapat memberi rasa aman kepada wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut. Selain itu, Aji mengungkapkan bahwa meskipun tidak ditemukan barang bukti yang mencurigakan, pihak kepolisian menemukan indikasi penggunaan narkoba di kalangan pengamen dan anak jalanan. Baca Juga: Bansos BPNT Alokasi November-Desember Sudah SPM, Bakal Cair Duluan atau Barengan dengan PKH? Oleh karena itu, tes urine dilakukan sebagai langkah preventif dan untuk memastikan bahwa tidak ada aktivitas ilegal yang merugikan masyarakat. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya ketertiban dan keamanan bagi para pengunjung, serta menunjukkan upaya pihak berwenang untuk menjaga kenyamanan di Kota Bogor. Dengan dilakukannya razia ini, diharapkan masyarakat dan wisatawan dapat merasakan suasana yang lebih aman dan tertib.***

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi