Cari yang Halal, Sedikit itu Berkah daripada Banyak tapi “Dikejar-kejar”

Cari yang Halal, Sedikit itu Berkah daripada Banyak tapi “Dikejar-kejar”

17 November 2024, 13:59

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengingatkan para pejabat di Kementerian Agama (Kemenag) untuk hanya mencari uang yang halal.
Dalam kunjungannya ke Kemenag Bengkayang, Nasaruddin menekankan bahwa memiliki banyak uang hasil korupsi tidak ada artinya jika terus-menerus dikejar oleh aparat penegak hukum.
“Saya mohon betul, mari kita mencari yang halal. Sedikit tapi halal itu lebih berkah. Apa artinya banyak tapi kalau dikejar-kejar?” ujar Nasaruddin, yang disambut tepuk tangan dari para hadirin, dikutip dari Youtube Kemenag Bengkayang, Minggu (17/11/2024).
Baca juga: Menag Nazaruddin Komitmen Bersihkan Kemenag, Sebut Banyak Mata yang Mengawasi
Nasaruddin juga mengungkapkan keheranannya terhadap orang-orang yang mengutamakan kehidupan yang hanya bersifat sementara.
Ia menjelaskan bahwa, jika dibandingkan dengan keabadian di akhirat, maka manusia hanya hidup selama 1,5 jam.

“1 harinya di akhirat itu sama dengan 1.000 tahunnya dunia. Berarti kalau kita hidup 70 tahun, berarti kita cuma 1,5 jam. Jangan pertaruhkan 1,5 jam untuk neraka jahanam seabadinya di sana kan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin menyatakan bahwa tujuan bekerja bukanlah untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, melainkan untuk mendapatkan uang yang berkah.
Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Luncurkan Gerakan Wakaf Uang Kemenag
Menurutnya, uang yang berkah jauh lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia dibandingkan memiliki banyak uang tetapi hidup dalam ketidaktenangan.
“Kita cari berkah. Berkah itu adalah lebih baik buat kita. Daripada banyak tinggi besar, tapi dikejar-kejar enggak ada ketenangan,” imbuhnya.
Sementara itu, para pimpinan Kemenag menegaskan komitmennya untuk lebih melayani umat melalui penandatanganan Pakta Integritas.
Baca juga: Mudzakarah Haji, Menag Bahas Kebijakan yang Bisa Ringankan Jemaah
Pakta tersebut ditandatangani oleh para pejabat Eselon I Kemenag, termasuk Sekjen Ali Ramdhani, Irjen Faisal Ali Hasyim, Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad, dan lainnya, termasuk Menag Nasaruddin Umar dan Wakil Menag Romo HR Muhammad Syafi’i.

Koordinasi pelaksanaan hasil Rakernas dengan prioritas pada peningkatan layanan di bidang agama, pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan agama dan keagamaan, serta tata kelola, akuntabilitas, dan pengawasan.
Menjadikan hasil Rakernas sebagai bahan pertimbangan utama untuk penyusunan dokumen perencanaan program dan kegiatan pada seluruh satuan kerja Kemenag.
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan hasil Rakernas secara berjenjang dan berkala.

Rakernas Kemenag berlangsung pada 15-17 November 2024.
Nasaruddin Umar memberikan apresiasi kepada seluruh pimpinan Kemenag yang telah aktif mengikuti Rakernas meskipun harus mengorbankan waktu bersama keluarga di akhir pekan.
“Ini satu pertanda keseriusan pimpinan-pimpinan Kemenag untuk berkomitmen memenuhi hajat kebutuhan masyarakat bangsa Indonesia terhadap Kementerian Agama,” ungkap Menag di Bogor, Minggu.
Menag juga berharap hasil Rakernas ini dapat menjadi tonggak baru dalam memenuhi harapan masyarakat terhadap pelayanan Kemenag yang lebih baik.
“Insya Allah, kita berkomitmen untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada warga masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi