JAKARTA, KOMPAS.com – Dua tokoh nasional, Luhut Binsar Pandjaitan dan Mahfud MD, mengungkapkan bahwa pertemanan mereka bermula sejak 24 tahun lalu berkat Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sejak saat itu, hubungan keduanya terus terjalin hingga menjadi sahabat dekat.
Gus Dur mempertemukan Luhut dan Mahfud dengan cara unik, yaitu meminta keduanya menjabat sebagai menteri di luar bidang keahlian masing-masing.
Luhut, seorang jenderal purnawirawan TNI Angkatan Darat berlatar belakang militer, ditunjuk sebagai menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag). Sementara Mahfud, seorang profesor berlatar belakang sipil dan akademisi, diminta menjadi menteri Pertahanan (Menhan).
Baca juga: Cerita Mahfud Beri Gelar Luhut Kiai karena Santun dan Baik
“Aduh, mohon maaf Gus, saya enggak ngerti Perindag itu apa?” ungkap Luhut, mengaku terkejut saat diminta Gus Dur menjadi Menperindag, seperti dikutip dari tayangan YouTube Mahfud MD Official, Minggu (17/11/2024).
“‘Enggak bisa, sudah pokoknya Pak Luhut nanti saya lantik minggu depan,’ kata Gus Dur. Saya bilang, ‘Aduh, apa lagi ini, Menperindag.’ Bahkan saya belum tahu itu ternyata Perindustrian dan Perdagangan, baru belakangan saya tahu,” lanjut Luhut sambil tertawa.
Meskipun awalnya tidak memahami tugas sebagai Menperindag, Luhut tidak bisa menolak permintaan Gus Dur, yang memiliki hak prerogatif sebagai presiden RI.
Saat pertama kali memasuki kantor Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Kemenperindag), Luhut ditanya jajaran Dirjen mengenai visi dan misinya sebagai menteri.
Baca juga: Cerita Mahfud Ditinggal Pengawal Saat Kasus Cicak Buaya, Luhut Langsung Kirim Dua Kopassus
“Apa itu visinya? Enggak tahu saya. Hehehe. Jadi kalian susunin saja, nanti saya pelajari, ya sudah itu lah visinya,” kata Luhut mengenang pengalaman tersebut.
Meski awalnya tidak memahami tugasnya, Luhut mengaku cepat mempelajari kementerian yang dipimpinnya dan menjalankan tugas sebagai menperindag selama satu tahun.
“Inilah kenyataan ketika militer memimpin sipil, sedangkan sipil memimpin militer,” timpal Mahfud di samping Luhut.
Mahfud menganggap pengalaman tersebut bukanlah masalah, melainkan sesuatu yang unik. Ia juga membagikan pengalamannya saat memimpin Kementerian Pertahanan, yang didominasi oleh jenderal berbintang.
Baca juga: Mahfud Minta Kejagung Bongkar Seluruh Kasus Suap Perkara yang Diurus Zarof Ricar
Awalnya, Mahfud merasa segan untuk mengganti jajaran Dirjen di Kemenhan. Namun, para jenderal berbintang tersebut justru menunjukkan sikap profesional dan menerima perubahan dengan baik.
“Ketika saya mengganti sekjen dan dirjen, semua saya masukkan pejabat sipil di sana. Itu gampang sekali. Ketika saya panggil sekjen itu, ‘Pak, saya mau ganti.’ Mereka tidak membantah, malah bilang, ‘Siap, Bapak, apakah saya salah?’ Saya jawab, ‘Tidak ada salah, ini hanya pergantian.’ Mereka menjawab, ‘Siap, laksanakan tugas,'” cerita Mahfud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.