Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah protes dilayangkan kepada Presiden China Xi Jinping dan kebijakannya, Kamis. Protes yang jarang terjadi ini muncul beberapa hari sebelum pertemuan Kongres Partai Komunis 16 Oktober, yang diyakini mengukuhkan Xi sebagai presiden tiga periode.
Foto-foto beredar di Twitter menunjukkan dua spanduk digantung di jalan layang, jalan raya utama, di barat laut ibu kota China, Beijing. Spanduk tersebut memprotes kebijakan nol-Covid yang tak henti-hentinya dan pemerintahan otoriter Xi.
“Katakan tidak untuk tes Covid. Ya untuk makanan. Tidak untuk penguncian. Ya untuk kebebasan,” bunyi salah satu spanduk, dikutip dari AFP dan Al-Jazeera, Jumat (14/10/2022).
–
–
“Tidak untuk kebohongan. Ya untuk martabat. Tidak untuk revolusi budaya. Ya untuk reformasi. Tidak untuk pemimpin besar. Ya untuk memilih. Jangan jadi budak. Jadilah warga negara,” tambah spanduk itu.
Kritikan lebih deras juga terlihat di spanduk yang lain, yang dipasang di Jembatan Sintong, di pusat kota. Xi Jinping malah disebut diktator.
“Majulah. Singkirkan diktator dan pengkhianat nasional, Xi Jinping,” bunyinya.
Foto dan video juga menunjukkan bagaimana asap mengepul dari jembatan. Dilaporkan rekaman suara slogan protes diputar di pengeras suara, meski belum dapat diverifikasi secara independen.
Mengutip AFP, akibat protes tersebut, sensor online ketat dilakukan China. Weibo, platform mirip Twitter, menghilangkan kata “Jembatan Sitong” dalam aplikasinya.
Tak lama kemudian, kata-kata kunci termasuk “Beijing,” “Haidian,” “Prajurit,” Ppria pemberani” juga hilang. Bahkan “keberanian” dibatasi dari pencarian.
Di sisi lain, sejumlah warga mengungkapkan dukungan pada protes. Beberapa membagikan posgingan dengan tagar “Saya melihatnya.”
“Terima kasih telah membiarkan saya masih melihat harapan untuk tanah ini,” kata salah satu komentar.
“Orangnya telah menghilang, nama situsnya telah menghilang, begitu banyak kata yang menghilang. Tapi ada begitu banyak karakter Cina, begitu banyak sepasang mata. Bisakah Anda menyensor kami semua?” kata yang lain.
Protes publik terhadap kepemimpinan China sangat jarang terjadi, terutama menjelang pertemuan politik penting, ketika pihak berwenang mengubah Beijing menjadi benteng untuk menjaga keamanan dan stabilitas. Kongres nasional Partai Komunis dua kali dalam satu dekade adalah acara terpenting dalam kalender politik China.
[-]
–
Kepala HAM PBB Bicara dengan Xi Jinping, Bahas Hal Ini
(sef/sef)