Krjogja.com – YOGYAKARTA – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan, menegaskan komitmen mereka untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Dalam rilis pers pada Jumat, 22 November 2024, pasangan ini bertekad menghapus nepotisme dalam proses pengisian jabatan di lingkungan birokrasi. “Meritokrasi adalah kunci. Dengan sistem ini, kita dapat membangun pemerintahan yang profesional berbasis kompetensi dan prestasi,” tegas Hasto Wardoyo. Sebagai mantan Bupati Kulon Progo dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto berbagi pengalamannya dalam menerapkan merit system linkage, di mana pengisian jabatan didasarkan pada kualitas dan kompetensi individu, bukan hubungan personal.
Baca Juga: Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto Wardoyo & Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada Yogyakarta “Di BKKBN, proses biding kami lakukan secara transparan. Jabatan diberikan kepada mereka yang benar-benar memenuhi kriteria. Hal ini akan terus kami bawa ke pemerintahan Yogyakarta jika terpilih,” lanjutnya.
Hasto juga menyatakan kepuasannya mengikuti debat antar pasangan calon yang diselenggarakan KPU. Menurutnya, debat menjadi wadah strategis untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada masyarakat. Didampingi Wawan Harmawan, calon Wakil Wali Kota Yogyakarta, pasangan ini memperkuat tekad mereka untuk menghadirkan birokrasi yang responsif dan transformatif. “Kecepatan pelayanan adalah kunci utama untuk memenuhi kebutuhan rakyat Yogyakarta. Kita harus bergerak cepat dan tanggap dalam menyelesaikan masalah masyarakat, terutama dalam pelayanan publik,” ujar Wawan. Teknologi untuk Birokrasi Modern Dalam era digital, Hasto-Wawan menyadari pentingnya integrasi satu data untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti. Mereka menekankan perlunya sistem yang terintegrasi agar pelayanan publik semakin efisien. “Informasi yang valid dan akurat sangat penting. Dengan data yang terintegrasi, kebijakan bisa lebih terarah dan tepat sasaran,” jelas Hasto. Pasangan ini juga menjamin bahwa reformasi birokrasi akan berjalan tanpa campur tangan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. “Tidak boleh ada nepotisme. Yang utama adalah melayani masyarakat dengan integritas dan kecepatan,” tegasnya. Sebagai bagian dari upaya mensejahterakan masyarakat, Hasto-Wawan memprioritaskan reformasi birokrasi sebagai tulang punggung pemerintahan. Pasangan ini yakin bahwa birokrasi yang bersih dan berwibawa akan memberikan dampak besar bagi kemajuan kota.