Dedi Mulyadi Akan Terapkan Pendidikan Berbasis Lingkungan Khas Tiap Daerah

5 September 2024, 15:35

Jakarta – Calon Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengatakan untuk memajukan masyarakat supaya produktif di tiap daerah Jabar mesti menerapkan pendidikan berbasis lingkungan. Jika menjadi Gubernur Jabar nanti, dirinya akan menerapkan pelajaran karakter disesuaikan dengan ciri khas lingkungan tiap daerah sejak belajar di Sekolah Dasar (SD).Misalnya di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki ciri khas anyaman atau kerajinan bambu serta daerah pesantren. Murid SD nantinya akan ada kurikulum pelajaran membuat Anyaman.”Jadi begini, supaya produktif warga Jawa Barat. Nanti kalau saya memimpin, sekolah akan ada kurikulum pelajaran berbasis khas lingkungan daerah setempat. Misal Tasik terkenal anyaman, diterapkan kurikulum itu,” jelas Dedi Mulyadi, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (5/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu ia katakan usai memberikan Orasi Perkuliahan Sidang Senat Terbuka Dalam Rangka Tasyakur Milad ke-38 Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Surayalaya, Kabupaten Tasikmalaya.Dedi Mulyadi menambahkan pendidikan karakter lingkungan disesuaikan dengan keunggulan khas tiap daerah akan diberlakukan se-Jawa Barat. Sehingga, pembentukan karakter menjadi keahlian setiap generasi muda Jawa Barat yang ditanamkan sejak kecil akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”Itu dari kemampuan itu karakter terbentuk. Sekarang coba lihat, orang China ketika belajar Kungfu kan tidak langsung, bertahap, suruh berdiri dulu berhari-hari, dikasih beban, lama ada proses. Nah, di Sunda itu di sistem pendidikan kita itu aneh. Anehnya di mana, misal belajar silat, begitu datang langsung diajari jurus kan. Harusnya bertahap,” ungkap pria yang punya ciri khas memakai iket putih tersebut.Tahapan itu lah nantinya yang akan membentuk setiap generasi muda menjadi sabar, ulet dan kreatif. Sehingga, sosok individu akan menjadi generasi yang unggul dan mampu menciptakan pengusaha-pengusaha besar dan cendekiawan yang mumpuni.”Nah, itu yang harus segera dibenahi ke depan. Jadi saya lihat pendidikan ini misalnya SD, nanti ada anak-anaknya tuh belajar Nyulam. Pendidikan kesabaran nanti bertingkat lagi ketika SMP kurikulumnya apa? Karena saya bilang secara umum, SD tingkatannya non digital dan karakter dulu, SMP itu seperempat digital, SMK setengah digital, perguruan tinggi baru full digital. Nah, kalau SD sudah langsung digital, bagaimana dia belajar tentang kesabaran?” ujar Dedi Mulyadi.Dengan demikian, kesabaran dan keuletan dinilai sangat penting. Hal itu akan diterapkan di sistem pendidikan jika KDM menjadi pimpinan Jawa Barat. Alasannya, para pengusaha besar dan sukses yang ada sekarang itu terbentuk karena keuletan dan kesabaran dalam menjalankan usahanya.”Dulu banyak orang jadi pengusaha besar di Jawa barat, misal di Tasik, ada Pak Haji pemilik Karunia Bakti dan Primajasa. Apakah dia dulu sekolah manajemen tentang transportasi? Oleh perjalanan lah yang menjadi sukses. Belajar pendidikan lewat proses yang bersifat alami,” kata Dedi Mulyadi.Ia meyakini sistem pendidikan berbasis lingkungan berkarakter ini akan berhasil membentuk kepribadian generasi muda yang unggul. Para generasi muda Jawa Barat tak akan terkungkung oleh derasnya perkembangan digitalisasi seperti ponsel, game, dan hal lain yang berbahaya mulai judi online dan pinjaman online.Apalagi, saat menjabat Bupati Purwakarta 2 periode, Dedi Mulyadi telah mencoba mengaplikasikan sistem pendidikan berkarakter ini di seluruh sekolah Purwakarta.”Tentu bisa berhasil, soalnya saya sudah mencoba hal itu di Kabupaten Purwakarta saat saya masih menjabat kepala daerah waktu itu,” pungkas Dedi Mulyadi yang selalu diminta swafoto oleh masyarakat Tasikmalaya di setiap lokasi kunjungannya.

(prf/ega)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi