Terkini – Juru Bicara (Jubir) Presiden, Adita Irawati meminta maaf kepada publik atas pernyataannya yang menyebut istilah ‘Rakyat Jelata’.
Istilah rakyat jelata itu diucapkan Adita Irawati saat menyampaikan tanggapan dari pihak Istana terkait perilaku Gus Miftah terhadap penjual es teh.
Adita pun mengakui bahwa istilah yang ia pakai tersebut kurang tepat di era saat ini, sehingga dirinya menuai hujatan dari warganet.
Maka dari itu, Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan ini meminta maaf kepada masyarakat atas diksi yang diucapkannya itu.
“Saya memahami diksi yang saya gunakan kurang tepat. Untuk itu, saya memohon maaf atas kejadian ini yang menyebabkan kontroversi di tengah masyarakat,” kata Adita, dilansir dari videonya yang dibagikan kepada wartawan, Jumat, 6 Desember 2024.
Ia pun menjelaskan bahwa istilah rakyat jelata tersebut merujuk pada arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yakni rakyat biasa.
“Saya gunakan diksi tersebut sesuai dengan arti dalam KBBI, yaitu rakyat biasa. Kita semuanya sebagai rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Akan tetapi, kata Adita, diksi itu telah mengalami pergeseran makna di era saat ini sehingga dianggap oleh masyarakat memiliki konotasi negatif.
“Saya menyadari bahwa diksi ini dapat menyinggung sebagian masyarakat. Saya meminta maaf jika ada yang merasa tersinggung,” ucapnya.
Sebelumnya, Adita Irawati mengatakan bahwa pihak istana kepresidenan sangat menyesalkan perilaku Gus Miftah yang telah mempermalukan seorang penjual es teh, Sunhaji di muka umum.