Abadikini.com, TIDORE – Dalam upaya mempercepat identifikasi dan penanganan stunting secara efektif dan efisien, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) menyelenggarakan Diseminasi Audit Kasus Stunting dan Rencana Tindak Lanjut. Kegiatan ini berlangsung di Aula Sultan Nuku, Kantor Wali Kota, pada Kamis (7/11/2024).
Acara tersebut melibatkan Kepala UPT Puskesmas, dokter, bidan koordinator, petugas gizi, dan Koordinator Balai Penyuluh KB Kecamatan se-Kota Tidore Kepulauan, yang bekerja sama dalam menangani permasalahan stunting di wilayahnya.
Kepala Dinas P2KBP3A, Hasbi Marsaoly, menjelaskan bahwa Audit Kasus Stunting ini merupakan amanat dari Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Tujuan utama dari audit ini adalah untuk menemukan penyebab utama terjadinya stunting sebagai dasar dalam pencegahan dan intervensi dini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi balita yang telah dilaporkan mengalami stunting dengan Z-score di bawah -2SD (stunted) dan di bawah -3SD (severe stunted). Audit ini memungkinkan kami melakukan intervensi lebih dini guna menekan angka stunting,” jelas Hasbi.
Hasbi menambahkan, Tim Audit Kasus Stunting (AKS) Kota Tidore Kepulauan telah terbentuk melalui Surat Keputusan Wali Kota Nomor 60.3 tanggal 25 April 2022. Tim ini terdiri dari tim teknis dan tim pakar yang memiliki tugas untuk mendalami kasus dan memberikan pendampingan.
Dalam pelaksanaannya, tim akan mengidentifikasi dan menyeleksi kasus yang membutuhkan intervensi dan kemudian mengajukannya kepada tim pakar untuk ditindaklanjuti.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Kota Tidore Kepulauan mampu mempercepat penanganan stunting dan menurunkan angka prevalensi stunting pada balita di wilayahnya.
