KRjogja.com – KARANGANYAR – Dua pasangan calon bupati wakil bupati Karanganyar menjanjikan iklim pariwisata lebih positif melalui perbaikan infrastrukturnya. Komitmen tersebut disampaikan ke stakeholder pariwisata dalam dialog interaktif pariwisata bersama calon pemimpin Karanganyar di Makutarama Karangpandan, Selasa sore (20/11/2024). Calon Bupati Karanganyar nomor urut dua, Rober Christanto mengawali dialog dengan menyampaikan tujuh program unggulannya. Kemudian dia menilai perlunya semua OPD mengintegrasi penunjang obyek wisata di program kerja. “Di DPU ada teknik estetika memasang lampu jalan, pedestrian dan pemeliharaan rutin jalan raya ke obwis. Lalu di pertanian ada wisata edukasi dan banyak lagi yang bisa digarap oleh kedinasan untuk mendukung wisata,” kata Rober.
Sedangkan Cawabup Adhe Eliana menganggap hadirnya pemerintah urgen di sektor ini. Para pegiat pariwisata merupakan ujung tombang berkembangnya bisnis yang menyokong Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karanganyar. Sehingga kebutuhan para pegiat pariwisata mutlak dipenuhi. Adhe yang merupakan warga Jenawi memandang pentingnya Karanganyar bebas jeglongan yang memaksimalkan potensi wisata. Pasangan ini mengutamakan perbaikan infrastruktur tersebut. Berlanjut, Calon Bupati Karanganyar nomor urut satu, Ilyas Akbar Almadani menyebut pariwisata maju membutuhkan keterbukaan informasi. Kalender event bulanan Kabupaten Karanganyar menjadi kunci penyebaran informasi ke calon pengunjung. Badan promosi pariwisata Kabupaten Karanganyar juga harus lebih aktif mempromosikan event-event tersebut.
“Kita dorong badan promosi wisata benar-benar mengurusi pariwisata. Kemudian desa wisata juga perlu lebih dibranding. Punya ciri khas seperti singkong Jarak Towo asli Karanganyar,” katanya. Dalam visi misi pasangan ini, penguatan sumber daya manusia menjadi kunci penyediaan tenaga terampil di berbagai bidang. Termasuk pariwisata. Ia menjanjikan kuliah gratis keluarga kurang mampu. Tak kalah penting, kondusivitas wilayah yang aman dari pertikaian dan rasa takut menentukan pilihan pengunjung wisata menjelajah Karanganyar. Di sesi tanya jawab, Owner The Lawu Group, Parmin Sastro Widjono meminta paslon yang akan memimpin Karanganyar memperhatikan kenyamanan pengunjung wisata. Termasuk penataan jalur wisata dari PKL. Dia mengusulkan pembuatan tempat jualan khusus bagti mereka agar tidak liar melapak. Kemudian, mengusulkan kolaborasi wisata dan budaya seperti di Bali. “Berdasarkan data, 65 persen pengunjung tertarik di wisata budaya. Baru 35 persen lainnya mengunjungi wisata alam. Harmonisasi keduanya bakal lebih menarik kunjungan di Karanganyar,” katanya. Koordinator Pokdarwis Kemuning, Wawan Medjora meminta pemerintah di era mendatang menyudahi praktik ilegal pembabatan kebun teh untuk usaha. Isu lingkungan tak boleh dianggap sepele. “Pembabatan kebun teh bagaimana? Komitmen kedua paslon yang kami tekankan,” katanya. Ketua GIPI Karanganyar sekaligus GM The Lawu Group, Ahmad Ridho, mengatakan bahwa industri pariwisata di Kabupaten Karanganyar menjadi salah satu penopang keberlanjutan ekonomi daerah. Dimana melalui industri pariwisata, UMKM tumbuh. Kemudian pengangguran menurun dan ekonomi meningkat. “Jadi dialog ini muncul dari inisiatif para insan pariwisata untuk melihat bagaimana kedua pasangan calon pemimpin Karanganyar berbicara detail terkait sektor Pariwisata. Karena pariwisata di Karanganyar saat ini menjadi salah satu sektor penopang kesejahteraan masyarakat. Bahkan, di kabupaten/kota lainnya, Karanganyar dikenal sebagai Kabupaten pariwisata,” kata dia. Menurutnya sektor pariwisata di Karanganyar saat ini butuh inovasi untuk perkembangan dimasa mendatang. Hal ini juga sejalan dengan moto yang telah dicanangkan yakni life center of Nusantara. Ridho berharap, akan ada tindaklanjut serius di sektor pariwisata kedepan dalam program yang diusung oleh pemimpin terpilih dimasa mendatang, sehingga pariwisata di Karanganyar semakin berkembang.
