Duh, Tambahan Pembangkit Geothermal RI Bisa Tak Capai Target

Duh, Tambahan Pembangkit Geothermal RI Bisa Tak Capai Target

17 October 2022, 5:55

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan total kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) yang akan beroperasi hingga akhir 2022 ini mencapai 2.347,63 Mega Watt (MW).
Ini artinya, kapasitas terpasang PLTP tahun ini diperkirakan tidak akan mencapai target yang telah ditetapkan pada awal tahun. Pada awal 2022 ini, pemerintah menargetkan kapasitas terpasang PLTP pada tahun ini bisa mencapai 2.384,9 MW.
Bila diperkirakan total kapasitas terpasang PLTP sampai akhir tahun ini sebesar 2.347,63 MW, maka artinya kapasitas PLTP tahun ini tidak mencapai target atau 37,27 MW lebih rendah dari target yang ditetapkan pada awal tahun.

Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris mengatakan, hingga pertengahan Oktober 2022 ini total kapasitas PLTP yang telah terpasang dan beroperasi mencapai 2.342,63 MW.
Haris menyebut, jumlah kapasitas terpasang PLTP tersebut berasal dari 16 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Tanah Air. Jumlah tersebut salah satunya karena adanya tambahan kapasitas pembangkit listrik baru-baru ini sebesar 50 MW.
“Kita masih mengharapkan sebenarnya ada tambahan COD (Commercial Operation Date) lagi tapi nggak banyak, 5 Mega Watt di akhir 2022. Jadi harapannya di akhir 2022 bisa di 2.347,63 Mega Watt,” jelasnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (14/10/2022).

Sebelumnya, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa setidaknya terdapat dua proyek PLTP yang memasuki tahapan operasi komersial atau commercial operation date (COD), yakni PLTP Sokoria unit 1 berkapasitas 5 MW dan PLTP Rantau Dedap unit 1 dengan kapasitas 91,2 MW.
“Yang sudah COD dua PLTP pada tahun ini. PLTP Sokoria unit 1 5 MW, dan PLTP Rantau Dedap unit 1 kapasitas 91,2 MW,” ujar Dadan di acara ‘The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2022 di JCC, Rabu (14/9/2022).
Menurut Dadan, energi panas bumi berpotensi menjadi andalan dalam transisi energi di Indonesia. Mengingat sumber energi ini merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menjadi beban dasar (base load) dalam sistem ketenagalistrikan.
“Ini soalnya base load. PNBP kepada negara juga. Termasuk mendapatkan tambahan pendapatan pemerintah daerah,” kata Dadan.
Perlu diketahui, hingga akhir 2021 lalu, kapasitas terpasang PLTP tercatat mencapai 2.276,9 MW. Ini artinya, sampai pertengahan Oktober 2022 ini ada tambahan kapasitas terpasang PLTP sebesar 65,73 MW.
Indonesia merupakan pemilik sumber daya panas bumi terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hingga Desember 2020, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW).
Amerika Serikat menduduki peringkat pertama untuk sumber daya panas bumi yakni mencapai 30.000 MW. Selanjutnya, Indonesia 23.965 MW, Jepang 23.400 MW, Kenya 15.00 MW dan terakhir Islandia 5.800 MW.
Bila sampai akhir tahun 2022 ini tambahan kapasitas PLTP RI mencapai 2.347,63 MW, artinya pemanfaatan energi panas bumi untuk listrik baru sebesar 9,8% dari total sumber daya yang ada.

[-]

RI Punya Harta Karun Top 2 Dunia, Tapi Digarapnya Lelet

(wia)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi