“Apabila dalam waktu 1×24 jam William Aditya Sarana tidak meminta maaf, kami akan berunjuk rasa di DPRD DKI Jakarta,” kata Ketua FKDM DKI Jakarta Tobaristani melalui keterangan tertulisnya, Senin, 25 November 2024.Toba mengatakan, pihaknya sudah melakukan klarifikasi ke FKDM Jakarta Timur, serta mengkajinya secara seksama.
Berdasarkan kajian dan klarifikasi tersebut, Toba berkesimpulan, William tidak paham dengan tugas dan fungsi FKDM. “Pernyataan William ngawur dan tidak berdasarkan aturan,” kata Toba.Toba menduga pernyataan William tersebut merupakan upaya pengalihan isu terhadap pergerakan kejahatan lainnya, seperti peredaran minum keras ataupun obat-obat terlarang. “Mestinya mata dan telinga William berpadu serta dapat mengambil langkah-langkah menyelesaikan problem tawuran yang acapkali terjadi di Klender. Bukan malah menyalahkan FKDM,” tegas Toba. Dengan jumlah 2346 personel yang terdapat di tiap kelurahan, kecamatan, kotamadya dan kabupaten serta Provinsi DKI Jakarta, FKDM DKI menyampaikan keprihatinan atas ketidakpahaman William tersebut.”Pernyataan William cuma bikin gaduh jelang pencoblosan Pilkada Jakarta,” kata Toba.Sebelumnya, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya menyalahkan FKDM buntut terulangnya kasus tawuran di Klender, Jakarta Timur.”Karena ini sudah berulang, maka harus ada evaluasi pada FKDM di Klender. Karena mereka ditugaskan untuk menginformasikan potensi konflik sosial yang terjadi,” ujar Wililliam, Jumat, 22 November 2024.Menurut William, kajian dan informasi dari FKDM itulah yang menjadi dasar Pemprov bertindak, sehingga Satpol PP maupun polisi bisa bergerak untuk antisipasi.”Selanjutnya Satpol PP dan kepolisian bekerja sama untuk melakukan penindakan yang memberikan efek jera,” kata William.