Harianjogja.com, TEGALREJO—Paslon wali kota dan wakil wali kota Jogja Heroe Poerwadi dan Sri Widya Supena menjadikan kebutuhan hunian bagi anak muda sebagai salah satu dari 11 program prioritas. Ini menjadi jawaban atas persoalan mahalnya harga tanah dan terbatasnya lahan di Kota Jogja.Heroe mengatakan hunian bagi anak muda ini salah satuny diwujudkan dengan membangun hunian di atas pasar tradisional. Bahkan, ini sempat menjadi wacana baginya dan belum ter-realisasikan selama dia menjabat sebagai wakil wali kota Jogja beberapa waktu lalu.
BACA JUGA : Partisipasi Pemilih di Pilkada Kota Jogja Ditargetkan Mencapai 80 Persen“Misalnya di Pasar Demangan, yang di bawahnya tetap jalan, di atasnya bisa dikembangkan jadi hunian. Pasar trasdisional memungkinkan atasnya dibangun hunian,” jelas Heroe pada gelaran debat publik perdana di Hotel Tara Yogyakarta, Jumat malam (8/11/2024).Heroe memastikan pihaknya akan menggandeng Kementerian hingga swasta dalam hal pembiayaan. Di sisi lain, dia juga akan memaksimalkan lahan-lahan milik pemerintah yang belum terpakai. Termasuk jika ada lahan-lahan Sultan Ground yang ada di Kota Jogja.”Kalau bisa dibiayai dari pemerintah pusat, kementerian bisa jadi program bersama. Kalau tidak, dengan swasta untuk menjadikan hunian dengan beberapa lahan yang sekarang ada pun bisa untuk rusunawa,nuntuk memenuhi kebutuhan rumah,” tuturnya.BACA JUGA : Ratusan Relawan Pengusaha Muda Mendukung Pasangan Harda-Danang di Pilkada SlemanSupena menambahkan, masih banyak pembiayaan dari pemerintah pusat yang selama ini belum diakses oleh Pemkot Jogja. Oleh karena itu, program ini menjadi “make sense” ketika dilakukan. Dia menjelaskan pemerintah pusat memiliki program 16 juta rumah bersubsidi dengan pembiayaan Rp 150-160 juta.Hal ini akan diwujudkan dalam bentuk rumah vertikal yang bukan tak mungkin dibangun di atas pasar-pasar tradisional di Kota Jogja. “Kalau mau di landed house tidak mungkin. Konsepnya Rp 150 juta dibuat perumahan vertikal,” ungkap Supena.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News