Gejala, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Gejala, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

1 December 2024, 4:57

Agus Mughni | Sabtu, 30/11/2024 15:05 WIB

Ilustrasi orang mengidap demensia (Foto: Pexels/Kindel Media)

Jakarta, Jurnas.com – Demensia adalah istilah medis yang merujuk pada gangguan fungsi otak yang memengaruhi daya ingat, berpikir, dan kemampuan sosial seseorang. Meskipun banyak yang mengenal demensia sebagai suatu hal yang terkait dengan penuaan, kondisi ini sebenarnya lebih kompleks dan dapat terjadi pada siapa saja, terutama orang yang lebih tua.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang apa itu demensia, gejalanya, penyebabnya, serta cara-cara yang dapat diambil untuk menghadapinya.
Apa Itu Demensia?
Demensia bukanlah sebuah penyakit tunggal, melainkan sebuah sindrom yang melibatkan penurunan kemampuan mental yang cukup parah, yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Kondisi ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kemampuan untuk berkomunikasi, membuat keputusan, dan mengingat informasi penting. Meskipun tidak bisa disembuhkan, ada berbagai cara untuk membantu pengidap demensia mempertahankan kualitas hidupnya.
Gejala Umum Demensia
Gejala demensia sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya, namun secara umum dapat mencakup:

Penurunan memori: Sering lupa hal-hal penting, seperti nama orang terdekat atau peristiwa yang baru terjadi.
Kesulitan dalam berbicara: Terjadi kebingungan dalam memilih kata atau mengikuti percakapan.
Perubahan perilaku: Perubahan mood yang drastis atau bahkan hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai.
Kesulitan dalam menyelesaikan tugas sehari-hari: Aktivitas seperti memasak atau merencanakan keuangan menjadi lebih sulit dilakukan.
Disorientasi waktu dan tempat: Terkadang pengidap demensia merasa bingung mengenai waktu, lokasi, atau bahkan identitas orang-orang di sekitar mereka.

Penyebab Demensia
Demensia bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Penyebab yang paling umum adalah Alzheimer, yang menyumbang sekitar 60-80% kasus demensia di seluruh dunia. Selain Alzheimer, beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan demensia antara lain:

Penyakit vaskular: Gangguan yang memengaruhi pembuluh darah otak, seperti stroke, bisa menyebabkan demensia vaskular.
Lewy Body Dementia (LBD): Jenis demensia yang disebabkan oleh penumpukan protein abnormal dalam sel otak, yang memengaruhi fungsi otak dan motorik.
Parkinson’s disease: Banyak orang dengan Parkinson mengalami bentuk demensia seiring berjalannya waktu.
Trauma kepala: Cedera otak yang parah atau berulang dapat memicu demensia.

Faktor Risiko Demensia
Meskipun demensia lebih umum pada usia lanjut, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya, seperti:

Usia: Semakin tua seseorang, semakin tinggi kemungkinannya untuk mengidap demensia.
Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang menderita demensia, risiko Anda juga meningkat.
Gaya hidup tidak sehat: Kurang bergerak, diet buruk, atau kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan risiko.
Kondisi medis tertentu: Penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan obesitas dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita demensia.

Cara Menghadapi Demensia
Meskipun demensia tidak dapat disembuhkan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperlambat perkembangan gejalanya dan membantu pengidapnya menjalani kehidupan yang lebih baik. Beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan adalah:

Pengobatan: Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu mengelola gejala atau memperlambat perkembangan penyakit, seperti obat yang mengatur neurotransmitter otak pada penderita Alzheimer.
Dukungan psikologis: Terapi berbicara, konseling, dan dukungan emosional sangat penting untuk membantu pasien dan keluarga mengatasi perubahan besar dalam hidup.
Peningkatan kualitas hidup: Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung dapat membantu pengidap demensia tetap aktif dan terlibat dalam kehidupan sehari-hari.
Aktivitas mental dan fisik: Latihan kognitif seperti teka-teki atau bermain musik dapat membantu mempertajam ingatan, sementara olahraga ringan meningkatkan aliran darah ke otak dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Perawatan rumah dan komunitas: Pengidap demensia memerlukan perhatian khusus, dan ada banyak layanan perawatan yang bisa membantu mereka tetap mandiri.

Menyikapi Demensia dengan Empati
Demensia bukan hanya sebuah tantangan bagi yang mengalaminya, tetapi juga bagi keluarga dan orang-orang terdekat. Mendukung orang yang hidup dengan demensia berarti menyediakan empati, kesabaran, dan pemahaman. Menyusun strategi komunikasi yang baik, memberikan ruang bagi pengidap untuk tetap mandiri, dan menjaga lingkungan rumah yang ramah adalah beberapa hal yang dapat membuat perbedaan besar dalam keseharian mereka.
Kesimpulan
Demensia adalah kondisi serius yang mempengaruhi jutaan orang di dunia. Dengan memahami gejala, penyebab, dan cara menghadapinya, kita dapat membantu meringankan beban pengidap dan keluarga mereka. Tidak ada kata terlambat untuk memberikan dukungan yang tepat, dan semakin kita peduli dengan kesehatan mental, semakin kita bisa menciptakan masyarakat yang inklusif bagi semua.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Meningkatkan kesadaran tentang demensia adalah langkah pertama menuju penanganan yang lebih baik dan pemahaman yang lebih luas.

KEYWORD : Demensia Gejala demensia Penyebab demensia Cara Menghadapi demensia

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi