KRjogja.com – BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul lewat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menggelar Kontes Ternak kambing Peranakan Etawa (PE) di Pasar Seni Gabusan (PSG) Jalan Yogya – Parangtritis Sewon, Minggu (1/12/2024). Diikuti sekitar 210 peserta dari seluruh Jawa. Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya membangkitkan minat generasi muda di Bantul dalam usaha sektor peternakan. Sekda Bantul Agus Budiraharja ketika membuka secara resmi kontes ternak kambing tersebut berharap, kontes ini bisa memotivasi warga Bantul khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk ikut menggelorakan ternak kambing PE ini. “Karena ternyata nilai ekonominya sangat tinggi, sehingga tentu bisa mendatangkan keuntungan yang besar, jika bisa memelihara, merawat dan mengembangkan dengan sebaik-baiknya. Yang ikut dipamerkan ini ada yang harganya Rp 200 juta,” ungkap Sekda Bantul.
Baca Juga: Semangat ‘Melesat Sat Set ‘, JNE Rayakan HUT Ke 34 Sementara Kepala DKPP Bantul , Joko Waluyo memaparkan, kontes ternak kambing PE di Bantul pada tahun anggaran 2024 digelar dua kali, sebelumnya digelar di Pasar Hewan Imogiri Bantul.
“Kontes ternak kambing PE ini untuk menggugah generasi muda atau para petani kambing PE yang sudah menurun minatnya untuk memelihara, kami harapkan bisa bangkit lagi dengan adanya kontes ini,” katanya. Menurut Joko, kontes ternak kambing PE di Bantul sempat tidak digelar selama pandemi Covid- 19, tetapi mulai tahun 2024 ini kembali digelar dan diupayakan pada tahun 2025 bisa kembali digelar. Baca Juga: PSS Datang Lebih Awal di Bogor, Adaptasi Cuaca Lawan Dewa United Di tempat yang sama, Ketua Persatuan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkanas) DPD Bantul Hanung Raharjo mengatakan, kontes ternak kambing PE ini juga sebagai komitmen untuk mendukung program pemerintah daerah dalam upaya memajukan peningkatan populasi ternak, khususnya kambing PE. “Seperti pada era 2005-2015 , Bantul sebagai salah satu produk atau peternak yang kualitas seninya dalam grade tinggi. Jadi kami ingin mengembalikan dan mempopulerkan kambing PE itu kepada peternak milenial maupun peternak lokal ,” katanya. (Jdm)