Senin, 11 November 2024 – 12:49 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ingin pemerintah membuat sekolah khusus bagi siswa yang mengalami korban kekerasan seksual sebagaimana ide dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Baca Juga :
Lindungi Guru dari Kekerasan, Wapres Gibran Dorong ada UU Khusus
Gibran menyampaikan itu dalam pidato pembukaan di rapat koordinasi (rakor) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terkait evaluasi kebijakan pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, Senin, 11 November 2024.Ia menilai korban kekerasan seksual di sekolah jangan sampai dikeluarkan dari sekolah. Ia menginginkan korban kekerasan seksual tersebut harus diberikan atensi khusus oleh pemerintah.
Baca Juga :
Gibran Nilai PPDB Zonasi Wilayah Perlu Dikaji Ulang, Belum Efektif?
“Kemarin sudah-sudah kami bahas dengan pak Menteri (Dasmen) bagaimana anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan lain-lain ini harus mendapatkan atensi khusus. Jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah,” kata Gibran.
Baca Juga :
Buka Rakor Kemendikdasmen, Wapres Gibran Curhat Pernah Kirim Surat ke Nadiem tapi Dicuekin
Ilustrasi kekerasan seksual terhadap anak.
“Kalau bisa dibangunkan sekolah khusus untuk mereka. Ini idenya Pak Menteri, bukan ide saya,” sambungnya.
Kendati demikian, rencana pembuatan sekolah bagi korban kekerasan seksual belum disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia yakin bahwa Presiden Prabowo akan mendukung program tersebut. “Jadi, sekolah khusus untuk para-para korban-korban kekerasan. Ini saya kira sangat baik sekali. Jadi jangan sampai mereka ditinggal, mereka tuh malah harus mendapatkan atensi khusus,” katanya.
Gibran Usul SD-SMP Terapkan Pelajaran Coding, Tidak Kalah dengan India
Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah atau Kemendikdasmen, untuk menerapkan pelajaran coding di SD dan SMP.
VIVA.co.id
11 November 2024