Harianjogja.com, FLORES–Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali memuntahkan guguran lava pijar dalam erupsi yang terjadi pada Sabtu (9/11/2024) pagi, sekitar pukul 04.40 WITA.Hal tersebut diperoleh berdasarkan pantauan di Pos Pengungsian Mandiri Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kab. Flores Timur, NTT, Sabtu, dengan jarak antara lokasi pengamatan dengan puncak gunung sekitar 10 km ke arah Utara.BACA JUGA: Penampakan Gunung Lewotobi Laki-laki Memuntahkan Awan Panas
Guguran lava pijar terlihat mengarah ke berbagai arah. Di samping itu, guguran lava pijar juga disertai cahaya merah yang menjulang ke atas, dengan disertai beberapa kali suara gemuruh. Adapun suara gemuruh tersebut telah terdengar sebelumnya, sekitar pukul 02.00 WITA.Posko PengungsianSejumlah korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengungsi secara mandiri diarahkan untuk beralih ke posko utama yang disiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).“Ini dilakukan sehingga akomodasi bantuan bisa dilakukan dengan baik,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran konferensi pers pada Jumat (8/11/2024) petang.Ia mengakui bahwa masih cukup banyak korban erupsi yang mengungsi secara mandiri hanya memanfaatkan terpal yang dijadikan sebagai tenda untuk berlindung. Mereka tersebar di beberapa titik yang salah satunya berada di Desa Pululera Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, atau bagian utara pos pemantau gunung api Badan Geologi.“Akan diupayakan karena sedapat mungkin dalam kondisi seperti ini, supaya bergabung ke pengungsian yang sudah disiapkan. Selain memudahkan pendataan juga bisa lebih terjamin,” katanya.Dia menegaskan bahwa mulai dari kebutuhan pokok berupa makanan, air bersih, hingga keperluan kesehatan sudah disiapkan dengan jumlah yang proporsional di posko pengungsian utama.Pusdalops BNPB melaporkan posko pengungsian utama/terpusat ini tersebar sebanyak enam titik di Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Masing-Masing untuk Flores Timur pengungsian berada di Desa Lewolaga, Desa Hokeng dan Desa Konga. Di Kabupaten Sikka setidaknya ada sebanyak tiga tempat pengungsian yang disiapkan untuk menampung setiap erupsi Lewotobi Laki-Laki ini.Sementara secara terpisah, berdasarkan pantauan tim ANTARA yang meliput di Desa Pululera tersebut, pada Jumat malam, ada sekitar 40 tenda yang ditempati 700 orang korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, dengan kondisi sangat terbatas tanpa penerangan dan jauh dari kata layak.Posko pengungsian terpadu terdekat dari lokasi warga bermukim ini berada di Desa Konga. Namun untuk mengevakuasi para pengungsi tersebut ke Desa Konga hanya bisa dilakukan dengan cara melewati Jalan Raya Nasional Trans Flores yang rawan karena hanya berjarak lima kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.Sementara sampai dengan sore tadi erupsi masih terus berlangsung. Oleh karena itu para pengungsi terpaksa menunggu untuk mendapatkan bantuan atau menunggu untuk dievakuasi ke lokasi pengungsian terpadu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara