Harianjogja.com, LUMAJANG—Gunung Semeru erupsi disertai letusan setinggi 400 meter di atas puncak atau 4.076 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Jumat (15/11/2024) malam.”Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 15 November 2024, pukul 18:52 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak Mahameru,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Jawa Timur.
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami dua kali erupsi yakni pukul 18:35 WIB dan 19: 25 WIB, namun visual letusan keduanya tidak teramati karena terutup kabut. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.BBACA JUGA: TPAS Wukirsari Gunungkidul Akan Gunakan Teknologi RDFIa menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.”Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara