Henky Tupanwael Pernah Bikin Geger, Bunuh Polisi Militer dan Menggila usai Kabur dari Penjara

2 July 2024, 7:24

PIKIRAN RAKYAT – Henky Tupanwael adalah anak Jacob Mathias Tupanwael, anggota Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) yang tinggal di Bandung, Jawa Barat. Lahir di Ende, Flores, 17 Agustus 1932, Henky tumbuh sebagai anak kolong yang keras. Henky dikenal sebagai bandit, sezaman dengan Kusni Kasdut. Namun, namanya tak sepopuler Kusni Kasdut. Medio Agustus 1944, Henky pernah menembak mati seorang Kempeitai Jepang dengan pistol. Kempeitai adalah polisi militer Jepang yang terkenal kejam. Anak kolong itu lantas ditangkap, ditahan di penjara anak-anak. Penjara malah bikin Henky Tupanwael semakin menggila. Pada usia 19 tahun, dia melakukan pelbagai tindakan sampai dijebloskan ke Penjara Sukamiskin, Bandung. Ketika berumur 25 tahun, kejahatannya mulai meningkat dengan merampok Bank Ekonomi Nasional di Jalan Asia Afrika, Bandung, lalu dijebloskan ke penjara Banceuy, Bandung, dan dihukum 4 tahun 6 bulan. Henky lantas melarikan diri. Dia menjadi buronan. Dalam pelariannya, dia sempat merampok rumah seorang hakim di Bandung. Tak lama berselang, dia ditangkap lagi dan hukumannya ditambah jadi 11 tahun, di Nusakambangan, Cilacap. Di Nusakambangan, Henky kembali kabur, padahal belum satu tahun mendekam di sana. Dia lantas menyeberang, lalu menuju Bandung dan dilanjut ke Jakarta. Di ibu kota, dia bergabung dengan rekan-rekannya. Henky ditangkap lagi

Ilustrasi diborgol.
Semasa hidupnya, Henky pernah bersua dengan penjahat legendaris di Jakarta Timur, Johnny Sembiring, dan mengajaknya untuk merampok sebuah bank. Namun ajakan itu ditolak lantaran perencanaan yang tidak matang. Dalam buku Johnny Sembiring: Antara Tembok dan Tuhan (1987) disebutkan, Henky kerap membawa buku tebal yang dibolongi dan diisi pistol. Hal itu bikin dia leluasa menenteng senjata api. Di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Henky merampok Rp21 juta dari mobil Bank Nusantara dan menembak mati dua petugas dengan sepucuk pistolnya. Namun, komplotannya itu berhasil diamankan dan ditahan di penjara polisi. Walakin, bramacorah itu kabur lagi dan ditangkap di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dan dititipkan di penjara Cipinang selama proses persidangan.

Hukuman mati untuk Henky

Ilustrasi peluru senjata api.
Pada 1969, hakim tunggal Pengadilan Istimewa Jakarta Thamrin Manan menjatuhkan vonis hukuman mati. Detik melaporkan, Thamrin yang kala itu memimpin sidang meminta agar petugas membuka borgol di tangan Henky lantaran enggan mengadili orang yang diborgol tangannya. Petugas lupa menyimpan kunci borgol yang membelenggu anak kolong itu. Namun, bukan Henky namanya bila tak bisa mengatasinya. Anak kolong itu tiba-tiba meminta izin kepada Thamrin untuk membukanya sendiri. Henky dengan mudah melepaskan borgol itu. Kendati sudah bebas dari borgol yang membelenggu, Henky tidak kabur, malah kembali duduk mendengarkan vonis yang dibacakan Thamrin. Dari Cipinang, anak kolong itu lantas dipindahkan ke penjara Pamekasan, Madura, Jawa Timur. “Bagi anak saya, melarikan diri dari penjara sesuatu yang mudah,” ucap Jacob, seperti dilaporkan Tempo awal 1980. Sang bramacorah itu bak kehilangan tajinya. Tak melarikan diri kendati penjara yang dihuninya itu tak seketat Nusakambangan. Bukan tanpa alasan, Jacob Mathias Tupanwael yang kala itu sudah menjadi pendeta menjadi alasan mengapa Henky tidak kabur. Bila Henky melarikan diri, kata Jacob, saya sendiri yang akan menembaknya, bukan polisi. Sang bramacorah itu mendekam selama 11 tahun di penjara Pamekasan. Nyawanya melayang pada 5 Januari 1980 di tangan regu tembak. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Henky dibawa ke luar penjara. Dengan kemeja cokelat dan sandal jepit, dia sempat membakar kretek yang ada di kantong kemejanya. Sang bramacorah itu diikat di tiang pancang yang dibawahnya ada daun kelor. Kala itu, dia dianggap punya ilmu kebal. Suasana hening pun pecah saat lima peluru dimuntahkan regu tembak. Dua peluru tepat di jantung, sedangkan sisanya bersarang di dada tengah, dada kanan, dan lengan. Tubuh anak kolong itu langsung lesu. Dia mati tepat saat berusia 48 tahun.***