TEMPO.CO, Jakarta – Lurah Cipinang Cempedak Abdul Muin menargetkan pembangunan 77 sumur resapan pada tahun ini untuk mengantisipasi banjir di wilayahnya. Pembangunan sumur resapan itu dilakukan di titik rawan genangan.“Sudah 76 sumur resapan dibuat,” kata Abdul di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022, dikutip dari Antara. Satu sumur resapan berikutnya akan dibuat di titik rawan banjir yang lain. Empat sumur resapan atau drainase vertikal yang baru dibangun berada di lokasi rawan genangan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Ruhul Ulum, Jalan Kebon Nanas, RT 012 RW 07, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara.”Empat titik dalam proses, tinggal 1 titik lagi sedang diproses lokasinya,” ujarnya. Untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di Jakarta Timur, pemerintah kota sudah membangun 3.000 sumur resapan di 10 kecamatan.Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan pembangunan sumur resapan di wilayahnya melebihi target. Semula hanya ditargetkan 2.000 sumur resapan pada tahun ini.”Saya perintah, jika memang kebutuhannya lebih dari target 200 per-kecamatan, buat saja lebih tidak masalah sehingga permasalahan genangan bisa teratasi,” kata Anwar.Pembuatan sumur resapan disesuaikan dengan kondisi lingkungan tersebut. “Tidak usah terpaku dengan target, ketika ada yang butuh lagi kerjakan terus,” ujarnya. Sumur resapan memang menjadi program andalan Gubernur Anies Baswedan untuk mengatasi banjir. Setelah Anies lengser, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut sumur resapan sebagai program yang baik untuk penanganan banjir. “Semua program itu bagus, tentu sumur resapan bisa dimanfaatkan untuk daerah-daerah yg memang cekung, kalinya di atas, daerah di bawah. Itu nanti kita lihat, pembahasannya dengan ketua DPRD nanti,” katanya.
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi juga berpandangan sumur resapan adalah program yang baik untuk mengatasi banjir di Jakarta. Hanya, selama ini pembuatan sumur resapan itu tidak pada tempatnya.”Sebetulnya sumur resapan itu program baik, cuma salah penempatannya. Kalau di jalan aspal dipasang sumur resapan, airnya tidak meresap, akhirnya air diambil sumur resapan, dibuang keluar kan tidak ada gunanya,” ucapnya saat menyambut hari pertama Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI di Balai Kota.Prasetyo, yang sempat menilai sumur resapan lebih berguna sebagai kolam lele pun meminta agar penanganan banjir Jakarta dilakukan dari hulu dan hilir sehingga sumur resapan bisa lebih optimal.Baca juga: Heru Budi Hartono Ungkap Strategi Cegah Banjir di Jakarta, Sumur Resapan Masih Dipakai