Mutiul Alim | Rabu, 30/10/2024 21:20 WIB
Dosen dan ahli mikrobiologi Unika Atma Jaya, Prof. Dr. Diana Elizabeth Waturangi (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com – Dosen sekaligus ahli mikrobiologi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Prof. Dr. Diana Elizabeth Waturangi, berhasil mengukir prestasi apik di tingkat global.
Namanya terpilih menjadi highlight dalam Internasional Foundation for Science (IFS) Annual Report 2023, dari 8.000 peneliti yang berasal dari 105 negara yang mendapat hibah riset IFS.
Prof. Diana dari Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya merupakan salah satu penerima hibah riset IFS. Dia membagikan pengalaman hibah riset pertama yang mengubah kariernya sebagai ahli mikrobiologi pangan.
Bergabung dengan Unika Atma Jaya pada 2004, Prof. Diana menghadapi tantangan dalam pembiayaan penelitian pada awal kariernya. Pada 2008, dia berhasil memperoleh hibah dari IFS untuk proyek penelitian mengenai prevalensi Vibrio Cholerae dalam es yang dijual oleh pedagang kaki lima di Jakarta.
“Hibah ini sangat berarti bagi saya, karena dengan bantuan IFS, saya dapat memperluas jaringan dan kolaborasi internasional, sekaligus memperkuat kredibilitas saya sebagai peneliti di bidang keamanan pangan,” kata Prof. Diana dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (30/10).
Hibah IFS tidak hanya menyediakan dana penelitian, tetapi juga membuka akses ke jaringan global, termasuk kolaborasi dengan Profesor Swapan Banerjee dari Health Canada dan Profesor Radu Son dari Universiti Putra Malaysia. Hasil dari proyek penelitian ini kemudian diterbitkan di Journal of Food Protection pada 2012.
Seiring waktu, Prof. Diana terus mengembangkan penelitian di bidang patogen pangan, biofilm, dan bakteriofag. Melalui hibah lanjutan dari IFS, dia mampu memperluas cakupan penelitian yang berfokus pada penanganan masalah pangan di Indonesia, serta mempublikasikan lebih banyak artikel ilmiah di jurnal internasional bereputasi.
“Hibah yang saya dapatkan ini memberi saya kesempatan untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah lokal dengan pendekatan ilmiah global yang dapat bermanfaat bagi banyak pihak,” dia menambahkan.
Melalui perannya sebagai ahli mikrobiologi pangan, Prof. Diana juga dipercaya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sebagai panel ahli. Dia rutin memberikan pelatihan bagi ilmuwan BPOM di seluruh Indonesia tentang deteksi molekuler bakteri patogen.
Selain itu, Prof. Diana juga diangkat sebagai Duta American Society for Microbiology (ASM) untuk Indonesia pada periode 2016–2021, dan aktif dalam mempromosikan pendidikan mikrobiologi di berbagai universitas.
KEYWORD : Prof. Dr. Diana Elizabeth Waturangi Unika Atma Jaya Ahli Mikrobiologi