loading…Plh Sekretaris Utama BNPP Irjen Makhruzi Rahman mengatakan, Jalan Malinau-PLBN Long Nawang jadi prioritas pembangunan. Foto/istimewa
JAKARTA – Pembangunan konektivitas jalan yang menghubungkan Malainau, Kalimantan Utara (Kaltara) menuju Pos Lintas Batas Negara ( PLBN ) Long Nawang, akan menjadi prioritas Rencana Induk (Renduk) Pengelolaan Batas Wilayah Negara (PBWN) dan Kawasan Perbatasan (KP) di 2025-2029. PLBN Long Nawang yang baru saja diresmikan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu, diproyeksikan tidak hanya menjadi pintu pelintasan orang dan barang untuk Indonesia menuju Malaysia atau sebaliknya. Melainkan menjadi cikal baru pertumbuhan ekonomi di perbatasan negara wilayah Kaltara.Hal tersebut disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Irjen Makhruzi Rahman dijelaskan dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Kawasan Perbatasan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara yang diselenggarakan di Jakarta. “Yang sangat, sangat kita fokuskan dalam pembangunan infrastruktur adalah terhubungnya jalan Malinau menuju PLBN Long Nawang. Nantinya ini akan menjadi salah satu prioritas,” terang Makhruzi Rahman, Jumat (6/12/2024). Makhruzi menjelaskan, Sekretariat Tetap BNPP saat ini sedang berproses dalam penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kawasan Perbatasan 2025-2029. Kabupaten Malinau, sebagai bagian dari kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, memiliki peran strategis dalam memberikan masukan terkait kondisi riil di lapangan akan sangat krusial. Pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik geografi, sosial, dan ekonomi Kabupaten Malinau, akan memastikan bahwa rencana pembangunan yang disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Serta dapat memberikan dampak yang nyata bagi kesejahteraan mesyarakat perbtasan negara,” tuturnya.juga menjelaskan, rapat koordinasi ini menjadi sangat strategis untuk merumuskan kebijakan, program, dan kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan PBWN-KP dengan memerhatikan potensi lokal, keunikan sosial budaya masyarakat, serta tantangan geografis yang ada. “Dengan demikian, pembangunan yang kita lakukan tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui penguatan sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal,” jelas dia. Makhruzi juga mengungkapkan, keberhasilan pembangunan kawasan perbatasan, sangat bergantung pada koordinasi yang efektif dan kesungguhan kita dalam bekerja bersama. “Mari kita manfaatkan forum ini sebaik-baiknya untuk berbagi informasi, menyusun rencana pembangunan perbatasan dan menentukan langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” pungkasnya.
(cip)