loading…Ketua Umum DPP Holistik Institute M Nur Latuconsina mengapresiasi Polri atas inisiatifnya menanam jagung di lahan seluas 1 juta hektare. Program tersebut langkah strategis mendukung ketahanan pangan nasional. Foto: Ist
JAKARTA – Holistik Institute mengapresiasi Polri atas inisiatifnya menanam jagung di lahan seluas 1 juta hektare. Program tersebut dinilai sebagai langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional, terutama di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin nyata.Ketua Umum DPP Holistik Institute M Nur Latuconsina mengatakan, langkah Polri ini tidak hanya menunjukkan keberpihakan pada masyarakat, tetapi juga komitmen institusi tersebut dalam membantu pemerintah menjaga stabilitas pangan. “Program ini merupakan contoh konkret bagaimana institusi negara dapat memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat dalam bidang yang krusial seperti pangan,” ujar Nur, Selasa (21/1/2025).Menurut dia, ketahanan pangan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan nasional. Dengan lahan sebesar itu, Polri telah menunjukkan sinergi baik dengan para pemangku kepentingan, termasuk petani, pemerintah daerah, dan masyarakat luas. Program ini dapat menjadi model bagi institusi lain untuk ikut serta dalam upaya memperkuat sektor pertanian. Pihaknya menyoroti pentingnya peran Polri dalam memberdayakan masyarakat desa yang terlibat langsung dalam program tersebut. Penanaman jagung ini tidak hanya bertujuan menyediakan pasokan pangan, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat. “Selain meningkatkan produksi pangan, program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat pedesaan,” kata Nur.Holistik Institute juga mencatat Polri telah mengambil langkah tepat dengan memilih jagung sebagai komoditas utama dalam program ini. Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai strategis baik untuk konsumsi manusia maupun pakan ternak. Dengan tingginya permintaan terhadap jagung di dalam negeri, program ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada impor. Dia menyarankan program ini disertai dengan upaya pengelolaan lahan secara berkelanjutan. Penanaman dalam skala besar harus memperhatikan aspek lingkungan agar tidak merusak ekosistem. “Polri perlu memastikan bahwa praktik pertanian yang digunakan ramah lingkungan dan tidak menyebabkan degradasi tanah,” ucapnya.