FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Jonru Ginting, menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap wacana penghapusan subsidi BBM bagi pengemudi ojek online (ojol).
Melalui unggahannya di X @jonrugintingnew, ia mengkritik kebijakan tersebut sembari menyinggung potensi kelemahannya.
“Saya sangat tidak setuju dengan ide penghapusan subsidi BBM untuk ojol,” ujar Jonru (1/12/2024).
Namun, ia juga mengimbau untuk bersikap santai karena menurutnya aturan ini mudah disiasati.
“Tapi santai aja deh dalam bersikap. Sebab aturan seperti ini gampang banget diakali,” sebutnya.
Melihat orang-orang Indonesia yang tidak pernah kehabisan akal, Jonru mengatakan bahwa yang bisa dilakukan saat mengisi BBM adalah dengan menyembunyikan handphone dan jaket.
“Sembunyikan HP dan jaket anda saat ngisi BBM. Maka aman. Just that simple,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia berencana mencabut subsidi BBM bagi ojek online (ojol).
Itu berarti dalam waktu dektan ojol tak lagi diizinkan membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi alias pertalite.
Terkait kebijakan itu, para pengemudi ojol mengancam akan turun ke jalan bila subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk mereka dicabut.
Rencana demonstrasi itu disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono.
Asosiasi ini akan mengonsolidasi hingga total 4 juta buruh yang tergabung dalam asosiasi untuk melakukan aksi unjuk rasa sekaligus mogok massal.
Bila mogok massal ojol dilakukan, hal tersebut akan membuat pola distribusi barang secara nasional akan terganggu.
Sementara itu, terkait ramainya protes tersebut, Menteri Bahlil mengatakan keputusan itu belum final. Pemerintah, kata dia, masih mengkaji skema penyaluran BBM subsidi.
“Saya kan sudah bilang kemarin masih di-exercise ya, nanti tunggu exercise selesai baru kita bisa umumkan. Lagi meng-exercise, belum ada keputusan final. Yang jelas kita akan membuat adil semuanya,” katanya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Bahlil mengatakan ia sudah melaporkan skema penyaluran subsidi energi kepada Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya penyaluran dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). (Muhsin/Fajar)