IHSG mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan melorot 0,74 persen ke 7.161. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange berkurang 0,25 persen menjadi 19,97 Dolar AS.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga menurun 1,77 persen menjadi 1,28 juta kali transaksi atau dari angka 1,30 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya.Para pengamat mengatakan, ditutupnya bursa Wall Street di zona merah diprediksi menjadi sentimen negatif untuk indeks. Di sisi lain, secara teknikal IHSG berpotensi untuk menekan area supportnya di level 7.000.IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan rentang support 7.000 dan resistance 7.250.
Amerika Serikat dan EropaAnalis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana atau Didit memperkirakan secara teknikal posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave (c) dari wave (2), sehingga terdapat kemungkinan akan adanya potensi koreksi IHSG menguji ke level 6.835 sampai 6.998. “Pada best case scenario, koreksi IHSG hanya akan menguji level 7.062 sampai 7.114 untuk membentuk wave (c) dari wave (2) pada skenario merah,” ujar Didit dikutip dari MNC Sekuritas Daily Scope Wave di Jakarta, Senin 1 November 2024.Ia melanjutkan IHSG berpotensi dalam rentang area level support 7.076 atau 6.998 dan level resistance 7.207 atau 7.354.Adapun, berikut rekomendasi saham MNC Sekuritas secara teknikal yang menarik untuk dicermati pada perdagangan hari ini. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
ANTM terkoreksi 5,41 persen ke level 1.400 dan disertai dengan adanya peningkatan volume penjualan. Best case-nya, posisi ANTM saat ini sedang berada di akhir wave (y) dari wave [ii], sehingga koreksi ANTM akan relatif terbatas.
PT Elnusa Tbk (ELSA)
ELSA terkoreksi ke 438 dan masih didominasi oleh volume penjualan, pergerakannya pun sudah berada di bawah MA200. Kami perkirakan, posisi ELSA sedang berada di akhir wave iii dari wave (c), sehingga koreksinya akan relatif terbatas.
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)
HRTA menguat 0,53 persen ke level 376 disertai dengan munculnya volume pembelian. Selama masih mampu berada di atas 370 sebagai stoplossnya, maka posisi HRTA saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave (iv) dari wave [iii].
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
SRTG terkoreksi 0,43 persen ke level 2.290 dan masih didominasi oleh volume penjualan, koreksi SRTG pun sudah berada di bawah cluster MA20 dan MA60. Saat ini, kami perkirakan posisi SRTG saat ini sedang berada pada bagian awal dari wave [c] dari wave 2, sehingga SRTG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji rentang 1.825 sampai 2.010.