TEMPO.CO, Jakarta – Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) mengevakuasi sugar glider di tempat kejadian perkara pembunuhan, anak bunuh bapak dan nenek serta lukai ibunya di perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Ahad, 1 Desember 2024 pukul 13.37. Hal ini dilakukan atas permintaan korban.Seorang warga setempat, Nugroho alias Kak Nunuk, mendekati Tim INAFIS dan menyampaikan pesan korban yang selamat dari penusukan yang terjadi pada Sabtu, 30 November 2024. “Saya mau ambil sugar glider atas permintaan korban,” ujar dia kepada dua orang anggota INAFIS Ahad, 1 Desember 2024.Nugroho menyampaikan, permintaan mengevakuasi sugar glider itu berasal dari AP, ibu kandung MAS yang terluka karena ditusuk dengan pisau oleh anak tunggalnya. “(Disuruh) Mbak AP,” ujar Nugroho pada wartawan.Dia mengungkapkan AP adalah pecinta binatang dan enggan membiarkan hewan peliharaan di kompleks perumahan itu terlantar. “Soalnya udah dua hari enggak dikasih makan dan minum,” kata Nugroho.Ia memperkirakan jumlah sugar glider yang ditempatkan di kandang ada empat ekor atau lebih. Namun, karena TKP masih dipasangi garis polisi jadi Tim INAFIS tidak membiarkan Nugroho masuk ke rumah dua lantai tersebut. Sekitar pukul 14.20 WIB seorang anggota INAFIS menenteng keluar sebuah boks persegi panjang yang dilapisi plastik hitam. Kotak yang diperkirakan kandang sugar glider itu dimasukkan ke dalam mobil. Seorang perempuan lanjut usia kemudian menawarkan diri untuk merawat sugar glider itu. Sebelumnya, seorang remaja 14 tahun membunuh ayah dan neneknya pada Sabtu dini hari, 30 November 2024. Remaja itu juga menyerang ibunya dengan senjata tajam. Nyawa ibu masih bisa diselamatkan meski menderita luka parah. Sugar glider adalah hewan omnivora berukuran kecil yang biasa hidup di pepohonan. Sugar glider termasuk salah satu hewan berhabitat kayu akasia yang bisa dan banyak dipelihara karena dikenal menyenangkan, energik, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.Secara fisik, sugar glider terlihat seperti tupai yang bisa terbang. Hewan ini sebenarnya termasuk dalam keluarga hewan berkantung yang berhubungan dekat dengan koala dan kanguru. Bahkan, sugar glider juga memiliki kantung yang besar untuk anak-anaknya seperti kanguru.Lebih lanjut, sugar glider atau Petaurus breviceps adalah hewan asli Australia. Hewan yang kerap dianggap hewan pengerat ini banyak ditemukan di bagian timur Australia, seperti Queensland dan Tasmania. Selain itu, sugar glider juga dapat ditemukan di hutan hujan Papua Nugini dan Indonesia. Di alam liar, sugar glider hidup berkelompok sekitar tujuh hingga sepuluh ekor. Karenanya, sugar glider tidak bisa hidup sendirian, sehingga jika ingin memelihara harus lebih dari satu ekor.NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | RADEN PUTRI | RACHEL FARAHDIBA R | DEDE LENI MARDIANTI