Indonesia Bakal Impor Beras 6 Juta Ton, Dandhy Laksono: Terbesar dalam Sejarah Dunia

3 August 2024, 13:16

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indonesia diprediksi jadi impotir beras terbesar di dunia. Kabar tersebut diungkapkan Direktur lembaga kajian Next Policy, Yusuf Wibisono.

Hal itu nenanggapi pernyataan Perum Bulog yang mengatakan sudah mengimpor 2,5 juta ton beras sepanjang semester pertama 2024. Kemudian kembali berencana impor beras periode Mei hingga Desember ditargetkan sebanyak 3,40 juta ton.

Terkait hal itu, jurnalis investigasi Dandhy Dwi Laksono, juga turut menanggapi. Menurutnya, simbol dalam salah satu sila Pancasila yakni padi dan kapas kini telah tergerus. Pasalnya, kedua komoditi yang dulu merajai Indonesia kini sudah jadi barang impor.

“Simbolnya Padi dan Kapas. 99% kapas impor. Padi?,” tulis sutradara film dokumenter Dirty Vote ini, dikutip dari unggahannya pada akun @Dandhy_Laksono di X, Kamis (1/8/2024).

“2022, impor beras 420 ribu ton. 2024 diperkirakan 6 juta ton. Terbesar dalam sejarah dan tertinggi di dunia. Meski penduduk lebih sedikit dari China dan India (yang juga makan nasi),” sambung Dandhy.

Warganet pun ramai berkomentar. Banyak yang mengkritik kebijakan tersebut hingga mengarah ke prsoalan politik.

“Paling banyak utk bansos anaknya..sama utk bagi2 supaya elektabilitas presidennya 85 persen. Mereka impor kan spya fee rente dari setiap kg impor itu masuk kekantongnya mereka,” tulis warganet di kolom komentar.

“Perhitungan rumus ekonomi nggak berlaku di negeri ini. Lebih banyak non teknis yang berperan. Data sebenarnya melimpah dan berserakan, apakah data tersebut valid ? Apakah data tersebut bisa digunakan untuk menentukan kebijakan ? Terima Mas @Dandhy_Laksono yang mencerahkan,” balas lainnya.

“420 ribu ton mjd 6 juta ton hanya dlm 2 th. Dan harga beras terus naik, sementara harga dr petani cenderung stagnan. Dan import akan terus dilakukan. Bkan meningkatkan hasil dr pertanian sendiri. Kemungkinan besar ini memang keperluan perdagangan. 250jt penddk adl pangsa pasar,” kritik warganet lainnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 30 persen total pangan di Indonesia terbuang.

Jumlah ini setara dengan pemenuhan kebutuhan pangan bagi 60 hingga 125 juta rakyat Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Sarwo Edhy usai Rapat Koordinasi Perencanaan Program Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2025 pada Senin, 29 Juli 2025.

Menurut data, kebutuhan beras masyarakat Indonesia mencapai 2,6 juta ton per bulan. Dengan menghemat setidaknya 20 persen dari total pangan yang terbuang, Indonesia dapat menghemat hingga 6 juta ton beras per tahun. (sam/fajar)

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi