Inflasi Masih Tinggi, DIY Gencarkan Operasi Pasar dan Pemetaan Pangan

Inflasi Masih Tinggi, DIY Gencarkan Operasi Pasar dan Pemetaan Pangan

13 October 2022, 22:30

AKURAT.CO Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut angka inflasi masih berada di atas standar nasional. Operasi pasar pun digencarkan guna menekan laju inflasi.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebut inflasi di wilayahnya masih berada di atas 5 persen. Demi menekan lajunya, pemda berkomitmen menggelar operasi pasar secara rutin sekaligus pemetaan ketersediaan pangan.
Dua upaya ini dilakukan juga sebagai tindak lanjut dari pesan Presiden Joko Widodo saat melantik Gubernur/Wakil Gubernur DIY periode 2022-2027 pada 10 Oktober lalu.
baca juga:
“Menindaklanjuti pesan beliau terkait dengan supaya tidak ada kekosongan atau kekurangan stok pangan, kita lakukan operasi pasar sambil mengendalikan harga,” kata Aji di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.
Aji menuturkan, operasi pasar dikoordinasikan oleh pemerintah di masing-masing kabupaten/kota se-DIY bersama dengan instansi lainnya. Termasuk stakeholder yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

“Disperindag dan biro ekonomi yang akan mengkoordinasikan bersama dengan BI. Kita punya dana untuk operasi pasar, Bulog tentu kita libatkan juga,” ujar Aji.
Sementara pemetaan ketersediaan pangan bakal dilakukan lewat pergeseran distribusi pangan demi mencukupi defisit komoditas tertentu di suatu daerah dengan surplus di daerah lain.
“Bantul punya beras, Sleman punya cabai, Kulon Progo punya bawang merah misalnya. Maka kita hitung betul supaya nanti kita bisa melakukan pergeseran distribusi,” jelas Aji.
“Kalau memang diperlukan nanti akan kita subsidi distribusi terhadap stok-stok itu untuk kebutuhan sesama di DIY, tapi lain kabupaten, bahkan lain kecamatan. Supaya jangan sampai kelebihan produk di satu tempat itu dibutuhkan di DIY, tapi justru dibawa keluar, kita berharap tidak terjadi hal seperti itu,” sambung dia.

Terpisah, Kepala Perwakilan BI DIY, Budiharto Setyawan mengatakan, inflasi DIY pada akhir triwulan III 2022 didorong oleh kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) dan kelompok inflasi inti (core inflation). Sementara kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) mengalami deflasi.
Inflasi terutama bersumber dari dampak langsung kenaikan harga BBM. Komoditas hortikultura seperti bawang merah, cabai merah, dan minyak goreng di lain sisi melanjutkan deflasi, yang mana menahan laju inflasi yang lebih tinggi.
“Beberapa komoditas lainnya yang menyumbang deflasi antara lain minyak goreng dan daging ayam sebesar -0,02 persen (mtm),” terang Budi. []

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi