KRJogja.com- KARANGANYAR – Dinas Perhubungan Kabupaten Karanganyar mendapati ratusan titik lampu penerangan jalan umum rusak. Hasil inventarisasi kondisi PJU dipakai merencana pengadaan dan pemeliharaannya pada tahun anggaran 2025. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karanganyar, Sri Suboko mengatakan timnya diterjunkan ke 17 kecamatan untuk mendata kondisi PJU. Total terdapat 2.400 titik dari ujung barat Colomadu sampai ke perbatasan di Jatiyoso, Jatipuro dan Jenawi hingga Kerjo. Terdata, sekitar 15 persen mengalami kerusakan pada komponen kelistrikan sampai tiang tumbang. Kerusakan disebabkan faktor alami maupun ulah tangan jahil.
“Ada 15 persen alami kerusakan dari 2.400 titik PJU konvensional. Inventarisasi ini untuk dasar pengadaan maupun pemeliharaan lampu PJU bersumber APBD 2025,” kata Sri Suboko usai pembinaan pegawai di kantornya, Kamis (21/11). Pendataan hanya berlaku di ruas jalan milik kabupaten Karanganyar. Ia tak memiliki kewenangan mendata di PJU ruas jalan provinsi maupun nasional. Padahal PJU padam dan tiada penerangan sering dikeluhkan di Jl Solo-Tawangmangu mulai Bejen sampai Cemoro Kandang.
Selain mendata kondisi lampu PJU, Dishub sedang memasang rambu penunjuk arah di ruas jalan strategis jalur wisata seperti di Tawangmangu, Mojogedang, Karanganyar Kota, Tasikmadu dan Colomadu. Pemasangannya simultan dengan Satlantas dalam operasi lilin candi Nataru 2024. Sri Suboko meminta masyarakat ikut merawat rambu maupun lampu PJU milik pemerintah. Sebab, tak sedikit aset itu sengaja dirusak dan dijarah. Ia menyebut puluhan komponen sel surya PJU hilang dicuri. “Pada tahun lalu puluhan sel surya dicuri. Kami minta ke camat dan aparat di wilayah ikut mengawasi. Sel surya harganya ratusan ribu rupiah per unit. Bukan soal harganya, tapi kalau enggak ada yang rugi banyak orang dan membuat jalanan rawan lakalantas karena gelap,” katanya. (Lim)