Suara.com – Pemimpin badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyatakan pada Senin (4/11) bahwa Israel telah mereduksi jumlah harian truk bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza menjadi hanya 30 unit pada bulan Oktober.
“Ini adalah angka terendah dibandingkan periode sebelumnya, dan diperlukan waktu lama untuk mengembalikan bantuan ke level sebelum perang,” ujarnya di X.
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober, Israel menerapkan penutupan ketat di perbatasan Gaza, yang membatasi masuknya barang-barang esensial dan memberikan batasan signifikan terhadap bantuan kemanusiaan, sehingga menciptakan kondisi kehidupan yang sangat sulit.
Lazzarini menegaskan bahwa 30 truk per hari “tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 2 juta penduduk, banyak di antara mereka yang kelaparan, sakit, dan dalam keadaan putus asa.”
Baca Juga: Kamala Harris dan Donald Trump Janji Akhiri Konflik Israel-Palestina Jika Terpilih Jadi Presiden AS
Ia juga menyebutkan bahwa jumlah truk tersebut “hanya mewakili 6 persen dari total pasokan (komersial dan kemanusiaan) yang diizinkan masuk ke Gaza sebelum perang.”
Sejak serangan oleh Hamas tahun lalu, Israel terus melanjutkan serangan yang merusak di Gaza, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Hampir 43.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas sejak itu, dengan lebih dari 102.200 lainnya mengalami luka-luka, menurut pihak berwenang kesehatan setempat.
Di Mahkamah Internasional, Israel juga berhadapan dengan tuduhan genosida terkait tindakannya di Gaza. (Antara)
Baca Juga: Iran Kritik Kehadiran AS di Timur Tengah, Sebut Bomber B-52 Hanya Memperkeruh Keamanan