Reporter:
Gatot Wahyu|
Editor:
Gatot Wahyu|
Kamis 13-10-2022,10:38 WIB
Tragedi Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002-Ist-Net
BADUNG, FIN.CO.ID – Peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali dilaksanakan di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Bali.
Peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali dilakukan pada 12 Oktober 2022.
Pada kesempatan itu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan kepada masyarakat Indonesia dan dunia internasional untuk waspada.
BACA JUGA:LPSK Bakal Segera Fasilitasi Pemberian Kompensasi Korban Bom Bali I dan II
BACA JUGA:Buron 18 Tahun, Terduga Bom Bali I Ditangkap
Kapolri menyebut Tragedi Bom Bali harus menjadi pengingat bagi Indonesia dan dunia untuk lebih waspada terhadap ancaman terorisme.
Jenderal Listyo Sigit mengatakan upaya pencegahan dengan mengawasi paham radikal yang berkembang di masyarakat sangat penting.
Pengawasan dapat mencegah tumbuhnya bibit-bibit terorisme di Indonesia.
“Harapan kami ke depan (dari acara peringatan ini, red.) Indonesia dan dunia semakin waspada terhadap ancaman-ancaman terkait kegiatan kelompok teror, dan bagaimana kita (membangun) kerja sama melakukan moderasi agama, melakukan upaya-upaya pencegahan agar paham yang berkembang menjadi bibit-bibit terorisme bisa dicegah semaksimal mungkin,” katanya, usai peringatan Tragedi Bom Bali, Kamis, 13 Oktober 2022 dini hari.
BACA JUGA:AS Tunda Sidang Tiga Tersangka Bom Bali
Dalam kesempatan yang sama, Listyo juga menyampaikan peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali menjadi kesempatan bagi dunia memperkuat kerja sama melawan terorisme. Pasalnya, terorisme merupakan kejahatan lintas batas yang menjadi persoalan dunia.
Terkait itu, ia menyampaikan sejumlah perwakilan negara asing, di antaranya dari Australia, Malaysia, Jepang, dan Selandia Baru, yang menghadiri acara peringatan telah menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama melawan terorisme.
“Kami semua sepakat pada peringatan ke-20 tahun (tragedi Bom Bali) ini, terkait dengan kolaborasi menghadapi perkembangan teroris terus kami lakukan,” kata Listyo Sigit Prabowo.
BACA JUGA:Ketika Pilot Lion Air Dikeroyok Penumpang Gegara Mabuk dan Pukuli Awak Turkish Airlines
Kapolri bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Boy Rafli Amar menghadiri acara peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali di Tugu Peringatan Bom Bali/Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, yang berlangsung pada Rabu malam.
Dalam kegiatan itu, yang dipersiapkan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, para pejabat tinggi negara itu berdoa bersama dengan para penyintas, keluarga dan kerabat korban Bom Bali. Warga yang berkumpul di depan Monumen Ground Zero sejak pukul 23.00 WITA, Rabu, juga menyalakan lilin sebagai simbol perdamaian.
Dalam kegiatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara kembali menegaskan komitmen Indonesia memberantas terorisme.
BACA JUGA:Arief Poyuono Ungkap Fakta Mencengangkan Usai Banyak Tudingan Ijazah Jokowi Lulusan UGM Palsu
“Saya memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Tidak ada tempat di tanah air kita untuk terorisme,” kata Presiden RI Joko Widodo dalam siaran video yang disiarkan saat acara.
Tidak hanya dari Presiden RI, Perdana Menteri Australia periode 1996–2007 John Howard juga memberikan pernyataan terkait peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara.
“Pelaku teror (Bom Bali) ingin merusak hubungan Indonesia dan Australia, tetapi mereka gagal karena selepas peristiwa itu kepolisian dari dua negara justru bahu-membahu memburu para pelaku, dan itu memenangkan hati warga Indonesia dan Australia,” kata Howard.
BACA JUGA:Ramai Tudingan Ijazah Jokowi Lulusan UGM Palsu, Dede Budhyarto: Gerombolan Sakit Jiwa Itu
Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 merupakan peristiwa ledakan bom di tiga lokasi, yaitu di Paddy’s Pub dan Sari Club di Legian, Kuta, Badung, kemudian di trotoar dekat Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Renon, Denpasar.
Aksi teror itu menyebabkan 202 orang tewas, yang terdiri atas 164 warga negara asing dan 38 warga negara Indonesia, serta 209 orang luka-luka.
Sumber: