RADARBANGSA.COM – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang digelar pada Rabum 27 November 2024 kemarin berjalan dengan lancar dan aman.
Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid mengatakan, pilkada kali ini juga tidak diwarnai isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Rakyat bersatu padu dalam mendukung pesta demokrasi.
“Alhamdulillah untuk pesta demokrasi kali ini, kami tidak melihat warna dikotomi politik SARA. Isu SARA tidak kelihatan di bawah kepimpinan Pak Prabowo. Semuanya bersatu padu,” terang Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Penyebaran isu SARA memang dilarang dalam kampanye. Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota mengatur secara jelas larangan tersebut.
Ada sekitar 20 larangan yang diatur dalam Pasal 57 – Pasal 66 PKPU 13/2024. Di antaranya, masyarakat dilarang mempersoalkan dasar negara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Masyarakat juga dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon gubernur, calon wakil gubernur, calon bupati, calon wakil bupati, calon walikota, calon wakil walikota, dan/atau partai politik.
PKPU juga melarang melakukan kampanye berupa menghasut, memfitnah, mengadu domba partai politik, perseorangan, dan/atau kelompok masyarakat. Masyarakat juga dilarang menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan, atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok masyarakat, dan/atau partai politik, serta larangan lainnya.
“Larangan itu sudah sangat jelas. Alhamdulillah masyarakat mematuhinya. Tidak ada isu SARA dalam pilkada kali ini,” jelas Wakil Ketua Umum DPP PKB itu.
Menurut Gus Jazil, hal itu tentu sangat menggembirakan. Masyarakat semakin dewasa dalam menyikapi perbedaan politik dalam pilkada. Isu SARA sudah tidak laku lagi di tengah masyarakat. Rakyat bosan dengan isu tersebut, karena akan memecah belah persatuan.
Rakyat tentu belajar dari Pilkada 2017 dan Pemilu 2019 yang penuh dengan permainan isu SARA, sehingga masyarakat terpecah belah. Gus Jazil mengatakan, pihaknya sangat bersyukur hal itu tidak terulang dalam pilkada kali ini.