tirto.id – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kali ini dirinya meng-endorse puluhan calon kepala daerah. Jokowi mengatakan ada sekitar 84 calon kepala daerah yang ia dukung, namun tak semuanya menang.”Ya saya enggak ngapa-ngapain, kebetulan saja yang di-endorse menang, gitu aja,” ujar Jokowi saat ditemui di depan kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa (3/12/2024).Namun demikian, Jokowi mengaku tidak menghitung presentase kemenangan para calon kepala daerah yang ia hitung. Ia juga mengatakan bahwa kemenangan para kontestan Pilkada Serentak 2024 tersebut bukan semata karena dukungan yang ia berikan saja.Sementara untuk Pilkada DKI Jakarta dimana dirinya meng-endorse Ridwan Kamil-Suswono maupun Pilkada Karanganyar Ilyas Akbar dan Tri Hariyadi yang harus mengakui kekalahan dari paslon lawan. Jokowi menyebut hal itu lumrah dalam kontestasi Pilkada.Ia juga berpesan kepada setiap kontestan untuk bisa menerima hasil Pilkada 2024, meski belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).”Ya namanya kompetisi, namanya pilihan Gubernur, pilihan Bupati, pilihan Wali Kota itu ada yang memang pasti ada yang kalah. Biasa dalam politik pun juga seperti itu, sekali lagi saya ulang-ulang kalau yang menang tetap rendah hati. Yang kalah ke depan masih ada 5 tahun lagi masih ada kesempatan untuk ikut berkontestasi lagi,” terang Jokowi.Dalam kesempatan yang sama, saat disinggung siapa saja peserta Pilkada Serentak 2024 yang telah menghubungi dirinya pasca pencoblosan. Jokowi mengatakan sudah ada yang menemui dirinya secara langsung. Ada pula yang menghubungi via sambungan telepon.”Wah enggak ngitung, tapi seingat saya yang berikan endorse 84 seingat saya. Masih (ada yang telpon) tadi pagi setelah Pilgub, pilihan wali kota, bupati ada yang langsung umroh tadi ada yang telepon dari Madinah,” imbuh dia.Namun dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan kemenangan para calon kepala daerah yang ia endorse bukan hanya semata karena dirinya melainkan karena kerja keras masing-masing paslon. “Hahaha ya saya kan terbuka dengan siapa pun, kalau ada yang menang itu bukan karena endorse, karena memang beliau-beliaunya bekerja keras mengkonsolidasi politik di daerah masing-masing, bisa berdekatan dan berkomunikasi yang baik dengan masyarakat sehingga diterima. Bukan karena saya, saya bisa apa sih,” pungkasnya.
tirto.id – PolitikKontributor: Febri Nugroho
Penulis: Febri Nugroho
Editor: Bayu Septianto