PIKIRAN RAKYAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi), beri peringatan pada anggota Polri soal gaya hidup mewah yang kini sedang mendapat banyak sorotan. Menurut Jokowi, rakyat Indonesia hari ini adalah rakyat yang sangat peka dan jeli terhadap hal-hal menyangkut pejabat polisi, terutama gaya hidup yang terlampau jauh dari kekayaan normal. “Urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh-temeh saja sepatunya apa, bajunya apa, dilihat masyarakat sekarang ini,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 16 Oktober 2022. Jokowi melanjutkan, laporan soal gaya hidup yang hedon itu semakin diperparah dengan adanya krisis kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum (APH), dalam hal ini personel kepolisian. Baca Juga: Ancam Tunjukkan ‘Taring’ ke Siapapun yang Ikut Campur Soal Taiwan, Xi Jinping: Itu Urusan Rakyat China “Saya terlalu banyak mendapatkan laporan sehingga kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri. Itu yang kita harus mengerti dalam situasi dunia yang penuh dengan keterbukaan,” ucap Jokowi lagi. Peringatan ini dilontarkan Jokowi langsung dihadapan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya, dalam agenda pengarahan kepada Perwira Tinggi Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia. Adapun acara tersebut mengambil tempat di Istana Negara, dan dilaksanakan pada Jumat, 14 Oktober 2022. Tak tanggung-tanggung, Jokowi memberikan pesan ultimatum itu kepada seluruh petinggi Polri, dari mulai Kapolda, Kapolres, dan pejabat utama Polri lainnya. Baca Juga: Anies Baswedan Pamit: Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung Dia menekankan, Polri harus memiliki kepekaan tajam di tengah sulitnya ekonomi global, bukannya justru menampilkan hidup foya-foya penuh kemewahan. “Ini yang semua Kapolda, Kapolres, pejabat utama Polri harus tahu keadaan situasi seperti ini harus mengerti, sehingga punya sense of Crisis yang sama hati-hati dengan ini, hati-hati,” ucap Jokowi. “Saya Ingatkan yang namanya Kapolres, Wakapolres, Kapolda seluruh pejabat utama perwira tinggi ngerem total masalah gaya hidup, jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus hati-hati hati-hati saya ingatkan hati-hati,’” kata Presiden lagi. Belakangan, pamor aparat penegak hukum memang diketahui merosot tajam bersamaan dengan kasus-kasus yang melibatkan nama-nama besar dari lembaga-lembaga terkait. Baca Juga: Jawaban Ridwan Kamil Soal Ibu Kota Jawa Barat Pindah: Jangan Pakai Sebutan Itu Dari mulai kasus pembunuhan berencana yang didalangi Ferdy Sambo, penangkapan Hakim Agung Sudrajad Dimyati akibat suap di Mahkamah Agung, dan terakhir kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa. Presiden Jokowi bahkan menyatakan beberapa teguran dan nasihat bagi Polri, buntut dari tingkat kepercayaan publik yang menurun drastis pada 2022. Jokowi mengungkapkan, per November 2021, indeks kepercayaan publik terhadap Polri berada di angka sangat tinggi, yakni 80,2 persen. Namun begitu terjadi rentetan kasus yang menerpa institusi tersebut sepanjang tahun ini, per Agustus 2022, tingkat kepercayaan publik turun sangat signifikan ke angka 54 persen. ***