PIKIRAN RAKYAT – Belakangan ini nama institusi Polri sedang menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak? Polri harus menangani sejumlah kasus pelanggaran hukum yang berasal dari personel dalam institusinya sendiri. Berawal dari kasus pembunuhan terhadap Brigadir J yang menyeret nama Ferdy Sambo dan sejumlah anggota polisi lainnya, penembakan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan hingga penangkapan Irjen Pol Teddy Minahasa dalam kasus peredaran narkoba. Berdasarkan keterangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Ferdy Sambo itu membuat tingkat kepercayaan Polri berada di posisi paling rendah dibandingkan penegak hukum lainnya. Baca Juga: Petuah Mahfud MD ke Polri: Kalau Mau Bangkit, Hilangkan Friksi-friksi “Begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya, dan jatuh ke angka paling rendah,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ, Sabtu, 15 Oktober 2022. “Dulu dibandingkan institusi-institusi penegakan hukum lain, (Polri) tertinggi. Sekarang saudara-saudara harus tahu, menjadi terendah,” ujarnya, melanjutkan penjelasan. Sebelumnya diketahui, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri terbilang tinggi. Institusi tersebut pun sempat menduduki peringkat teratas lantaran turut andil dalam menurunkan kasus Covid-19. Baca Juga: Ketinggian Air Sungai Mississippi Menyentuh Level Terendah, Pengiriman Gandum di AS Alami Kerugian “Dan indeks kepercayaan masyarakat juga menempatkan Polri di puncak teratas pada saat itu. Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras Saudara-saudara sekalian,” ucapnya. Selain itu, Jokowi juga meminta agar pejabat Polri untuk lebih memperhatikan gaya hidup mereka. Pasalnya, gaya hidup mewah yang ditunjukkan pihak kepolisian justru akan menimbulkan keluhan di kalangan masyarakat. “Saya ingatkan yang namanya polres, kapolres, kapolda, pejabat utama, pejabat tinggi, ngerem total masalah gaya hidup. Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil atau motor gede yang bagus, hati-hati, saya ingatkan hati-hati,” tuturnya. Baca Juga: Sesuatu yang Dahsyat Bakal Terjadi di Rumah Tangga Lesti kejora dan Rizky Billar: Ini Fatal! “Polri mencari-cari kesalahan nomor tiga, itu 19,2 persen. Dan keempat hidup mewah yang tadi saya sampaikan,” katanya. Dalam kesempatan yang sama, Jokowi pun meminta kepada anggota kepolisian untuk lebih berinteraksi lagi dengan masyarakat dan menjunjung tinggi pelayanan. Hal tersebut dilakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri tidak berkurang atau bahkan tidak menghilang. “Jangan sampai masyarakat itu menjadi hilang atau kurang (soal kepercayaan), karena apapun Polri adalah pengayom masyarakat,” ujarnya. Oleh karena hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pun meminta pihak kepolisian untuk segera bebenah. “Satu-satunya jalan kalau Polri ingin bangkit, ya harus konsolidasi internal, hilangkan friksi-friksi,” ucapnya. “Itu kalau Polri mau bagus, kalau nggak ya susah,” tuturnya.***