Reporter:
Afdal Namakule|
Editor:
Afdal Namakule|
Kamis 13-10-2022,16:32 WIB
Kereta Cepat.–(dok. KCIC)
JAKARTA, FIN.CO.ID- Presiden Joko Widodo alias Jokowi meninjau progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, pada Kamis 13 Oktober 2022.
Dalam keterangannya, Jokowi mengatakan, proyek KCJB telah mencapai 88,8 persen. Jokowi berharap, kehadiran KCJB ini dapat meningkatkan mobilitas, daya saing, hingga munculnya pertumbuhan ekonomi baru.
“Kita harapkan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini, mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat. Kemudian daya saing kita juga akan makin kuat, kemudian ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian di Kabupaten Bandung juga terjadi,” ujar Presiden.
Selain di dalam negeri, Jokowi juga berharap proyek KCJB–yang merupakan kereta cepat pertama di ASEAN tersebut– dapat meningkatkan konektivitas antarnegara di ASEAN.
Menurutnya, rencana tersebut sudah masuk ke dalam rencana besar ASEAN dalam rangka meningkatkan daya saing di kawasan.
BACA JUGA:Indonesia Jadi Negara Pertama di ASEAN Punya Kereta Cepat, Speed-nya 350 km/jam
BACA JUGA:Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah 88 Persen, Akhir November 2022 Beroperasi Sebagian
“Itu sudah menjadi gagasan besar di ASEAN agar konektivitas antarnegara ASEAN ini tersambungkan secepat-cepatnya dalam rangka daya saing ASEAN,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa proyek KCJB ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Tiongkok.
Meskipun sempat mengalami kendala dalam pembangunan beberapa terowongan, namun Presiden menargetkan proyek tersebut akan mulai beroperasi pada Juni 2023 mendatang.
BACA JUGA:PKS Punya Usul, Setop Proyek IKN dan Kereta Cepat Buat Subsidi BBM
“Peluncuran nanti untuk operasional insyaallah kurang lebih nanti di bulan Juni tahun 2023,” ucapnya.
Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, serta Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang.
Sumber: