Sejauh ini pembangunan KCIC telah mencapai 88,8 persen dan 3 rangkaian kereta listrik telah sampai di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengaku Presiden Jokowi meminta nama untuk proyek kerja sama Indonesia-China itu.
“Jadi Pak Presiden kemarin tanya ke saya, ‘Pak Gub (Gubernur) minta masukan dari masyarakat Jabar namanya apa (KCIC)’,” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Sabtu (15/10).Sejumlah nama pun telah disiapkan. Satu di antaranya adalah “Jamparing” atau anak panah dalam Bahasa Sunda. Meski telah mengantongi sejumlah nama untuk KCIC, Ridwan Kamil mengaku masyarakat Jabar dipersilakan memberikan opsi lainnya.”Banyak yang bagus, ada Jamparing, artinya anak panah karena melesat. Dan itu namanya Sunda banget walaupun enggak ada singkatnya,” sambungnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.Selain itu, imbuh Ridwan Kamil, ia banyak berdiskusi dengan Presiden terkait soal progres teranyar dari KCIC. Berdasarkan informasi yang didapatkannya, uji coba akan dilakukan bulan depan.”Bulan depan sudah mulai di tes satu rangkaian,” imbuhnya.Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (13/10).”Saya tadi mendapatkan keterangan bahwa progresnya (pembangunan KCIC) sudah mencapai 88,8 persen secara keseluruhan,” ungkap Jokowi.Menurut Jokowi, KCIC diproyeksikan untuk meningkatkan mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat. Juga untuk meningkatkan daya saing Indonesia melalui pertumbuhan ekonomi baru yang ada di Jakarta dan Bandung.
Sebab, KCIC menjadi moda kendaraan cepat yang pertama di kawasan ASEAN yang diharapkan menjadi salah satu konektivitas antarnegara.