Jakarta – Empat siswa SMP IT Al Hikmah hanyut saat mengikuti dasar kepemimpinan siswa (LDKS) dilaksanakan di Curug Kembar, Bogor, Jawa Barat. Sejumlah kabar terkini terkait peristiwa ini pun terungkap.Diketahui, peristiwa hanyutnya empat siswa itu terjadi pada Rabu (12/10/2022), sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka saat itu sedang melaksanakan kegiatan latihan dasar kepemimpinan.Kemudian, para siswa melakukan pendakian (hiking) di kawasan Curug Kembar. Tiba-tiba aliran arus menjadi deras dan keempat korban hanyut terbawa arus.
–
–
“Saat melakukan tracking menyeberangi aliran Curug Kembar, tiba-tiba aliran arus deras dari hulu besar, sehingga keempat korban siswa-siswi terbawa arus dan hilang,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Aris Nurjatmiko dalam keterangannya.Adapun tiga siswa telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yakni Tara Taskeen (13), Amira Hana Pramono (13), dan Raka Alandra (13).Polisi Periksa Pihak SekolahDemi mendalami peristiwa ini, Polisi meminta keterangan dari pihak sekolah.”Kalau untuk ditanya-tanya di lokasi sudah (dimintai keterangan). Cuma kalau lebih lanjutnya belum,” kata Kanit Reskrim Polsek Megamendung Ipda Wawan Suwandi saat dihubungi, Kamis (13/10/2022).Polisi bersama tim SAR gabungan kini tengah berfokus mencari satu siswa yang belum ditemukan. Terkait proses hukum, hal itu tergantung keluarga korban apakah ingin melaporkan peristiwa itu atau tidak.Pihak Polres Bogor sudah mengarahkan, apabila hendak menempuh jalur hukum dalam peristiwa itu, keluarga bisa melaporkannya.”Kalau proses hukum ya, nanti tergantung dari pihak orang tua korbannya. Apakah dia nanti mau terima musibah, malam sudah diarahkan. Kalau minta keterangan di lokasi untuk pihak sekolah sudah. Kalau korban tidak terima dengan kejadian itu, bisa membuat laporan. Karena harus ada pihak pelapornya, diarahkan untuk ke polres,” ungkapnya.Simak video ‘Pemotor Wanita Jatuh ke Gorong-gorong Usai Terseret Banjir di Bogor’:
[-]105 Segera DipulangkanKegiatan latihan dasar kepemimpinan sekolah (LDKS) itu diikuti 105 siswa. Setelah kejadian empat siswa hanyut, 101 siswa lainnya segera dipulangkan ke Depok.Mereka dipulangkan atas kesepakatan antara pihak guru sekolah dan wali murid.”Sudah (dipulangkan), jadi awalnya 105 kemudian diabsen 101. Semalam kesepakatan guru dan wali murid, jam 00.30 WIB langsung evakuasi menuju ke sekolahan atau mungkin di Damkar Depok,” kata Kapolsek Cisarua Kompol Supriatno saat dihubungi, Kamis (13/10/2022).Dia menjelaskan alasan siswa dipulangkan saat itu juga. Dia mempertimbangkan orang tua murid mendatangi lokasi siswa hanyut, tapi lokasinya cukup sulit diakses saat hujan.”Pertimbangannya takut orang tuanya pada datang, lokasinya kurang mendukung. Ya sudah kami sepakat ya udah kalau gitu kita kawal sampai tujuan sekolahan,” ungkapnya.Cerita Ayah KorbanAipda Wawang Sidik Pramono, ayah dari Amira Hana, mengaku tak tahu bahwa LDKS dilaksanakan di Curug Kembar, Bogor, Jawa Barat. Awalnya dia mengira kegiatan tersebut dilakukan di sekitar Depok.”Kalau jadwal dari sekolah (ada), cuma tempatnya saya nggak tahu waktu itu. Kalau tempatnya tahu di situ saya nggak (izinin),” kata Wawang saat ditemui di kediamannya, Jalan Kober, Pondok Cina, Kamis (13/10/2022).Wawang mengatakan sang anak memang gemar kegiatan berkumpul dengan temannya.”Sering acara gitu, nginep sehari itu kadang di sekolah. Kadang di Cinere, yang dekat-dekat sini aja. Saya tahunya ya itu, cuma dekat-dekat sini, nggak tahu beritanya di sana,” kata Wawang.Ia mengaku tak akan mengizinkan sang putri jika LDKS dilakukan di Curug Kembar, Bogor. Hal tersebut lantaran cuaca yang tidak kondusif.”Nggak bakalan lah (mengizinkan), kan sudah tahu cuacanya begini. Apalagi sebelumnya sudah terjadi longsor,” ucap Wawang.Dia pun menyesalkan peristiwa yang terjadi pada anaknya. Dia juga menyesalkan pihak sekolah yang tetap melakukan kegiatan di luar, padahal cuaca sedang ekstrem.”Itu yang saya sesalkan, kegiatan yang notabenenya harusnya tuh tahu situasi cuaca, kondisi, sekitar lapangan. Harusnya tahu. Kenapa masih dilakukan? Itu yang bikin nggak kepikiran,” ungkapnya.Meski demikian, Wawang tak bisa memastikan apakah surat LDKS resmi sudah diterima oleh keluarga. Pasalnya, untuk urusan sekolah diserahkan kepada sang ibu.Disdik Buka SuaraKepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Wijayanto menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga siswa yang hanyut di Curug Kembar, Kabupaten Bogor. Wijayanto menyebut peristiwa itu musibah yang tak bisa diprediksi kapan datangnya.Dia mengatakan dari informasi terakhir yang didapat ada 3 murid SMP IT Al Hikmah telah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dan satu lainnya masih dalam proses pencarian. Menurutnya, kedatangan para siswa ke Curug Kembar bertujuan untuk latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS). Atas insiden itu, Wijayanti akan mengevaluasi kegiatan tersebut.”Kalau musibah kan nggak ada yang tahu, karenanya kita turut berdukacitalah atas musibah. Ke depan mungkin kita evaluasi supaya pelaksanaannya terdata,” kata Wijayanto saat dihubungi, Kamis (13/10/2022).Setelah mendapat data yang lebih lengkap, pihak Disdik akan mengevaluasi sekolah. Namun, lanjutnya, ia tak ingin menghakimi siapa pun dalam peristiwa tersebut.”Makanya hati-hati nanti jangan sampai terkesan menyalahkan keluarga, pihak sekolah. Kita evaluasi ya, setelah dapat data lebih banyak sebaiknya gimana, ke depan seperti apa,” ucapnya.”Jadi terserah kalau kita mau memandangnya itu masuk kelalaian atau segala macam. Kalau saya posisinya tidak menyalahkan siapa pun, karena ini sebagai sebuah musibah. Ini niat baik untuk LDK atau kepemimpinan siswa, itu biasa dilakukan setiap tahun,” sambungnya.
(rdp/rdp)