Kades Kohod yang Tolak Pembongkaran Pagar Laut Punya Berbagai Barang Mewah dan Perusahaan Media, Dipanggil Kejagung

Kades Kohod yang Tolak Pembongkaran Pagar Laut Punya Berbagai Barang Mewah dan Perusahaan Media, Dipanggil Kejagung

28 January 2025, 15:09

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Arsin bin Sanip menuai sorotan publik.

Hal itu setelah dia banyak melakukan pembelaan terhadap pagar laut yang ada di Tangerang, Banten. Tak sedikit yang menyoroti kekayaannya yang terbilang fantastis.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 gaji kepala desa ditetapkan sebesar 120% dari gaji BNS golongan ruang 2A. Besaran gaji Kepala desa: Rp3.526.640,00 per bulan.

Kejanggalan kekayaan Arsin sebagai Kepala Desa Kohod menyeret Agung Sedayu Grup sebagai pengembang PSN PIK 2.

Keluarga konglomerat Sugianto Kusumo alias Aguan pemilik Agung Sedayu Grup ini memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) untuk ratusan bidang di dan sekitar lokasi pagar laut di Tangerang.

Baru-baru ini, salah satu pegiat media sosial, @tijabar menyinggung soal pemanggilan Arsin oleh Kejaksaan Agung.

“Kepala Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Sanip jadi sorotan terkait pagar laut di daerahnya. Terkini, beredar di media sosial, surat pemanggilan dari Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap Kades Kohod. Angkut dan proses aja sampai tuntas dan hulum seberat-beratnya jika menyusahkan,” tutur Tijabar dalam akun x, pribadinya, Minggu, (26/1/2025).

Dalam surat panggilan dari Kejagung kepada Arsin, Kepala Desa Kohod dengan nomor surat B-322/F.2/Fd.1/01/2025 yang ditandatangani oleh Direktur Peyidikan, Jaksa Muda Tindak Pidana Khusus Dr Abdul Qohar AF itu, meminta kepada Kepala Desa Kohod untuk memberikan data/dokumen buku letter C desa Kohod terkait kepemilikan alas hak di areal pemasangan pagar laut di perairan laut Kabupten Tangerang.

Arsin juga diminta membawa dokumen lain yang terkait dengan kepemilikan atas lahan di perairan tersebut berdasarkan surat perintah penyelidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor : PRINT -01/F.2/Fd.1/01/2025 tanggal 21 Juaniari 2025 yang beredar di media.

Sementara itu, Koordinator Media Digital Milenial, Bung Madin menyebut Arsin memiliki lima mobil seperti Jeep, HRV, Pajero sport, Yaris, Civic turbo. Belum jam tangan seharga ratusan juta rupiah.

Arsin juga sempat membuat pesta mewah tiga hari tiga malam dengan mengundang penyanyi dangdut Family Group. Pesta itu terjadi pada 20 Mei 2024.

“Kades Kohod yang tiba-tiba jadi milyarder! Dari mana duitnya? Kenapa Arsin, Kades Kohod, tiba-tiba jadi miliarder setelah jadi Kades? Mobil & hajatan mewah tapi rakyat menderita. Ini semua bau-bau proyek Aguan. Kita bongkar biar jelas!,” ungkapnya.

Dia menyatakan, Jalan umum Kali Baru menuju ke Desa Kohod dipasang portal cuma gara-gara takut ada mahasiswa demo.

Bahkan Arsin jarang ditemui di rumahnya. Padahal tak sedikit warga maupun wartawan yang datang menanyakan proyek tersebut.

Dalam postingannya, Bung Madin juga menyebut Arsin diduga menyewa preman dengan bayaran Rp200 ribu/orang untuk menghadang warganya sendiri. “Ironis! Dari mana dana buat bayar preman ini?,” tandasnya.

Tak hanya itu, aalah satu netizen dalam akun TikTok@ bang.oblak menyebutkan jika Kades Kohod mulai panik dan bagi-bagi uang Rp15 juta ke warga untuk tutup mulut.

Dihimpun berbagai sumber, Arsin juga merupakan pimpinan perusahaan Media Kohod TV. (*)

Tokoh

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi