Demikian penegasan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo dalam Pesan Kebangsaan Awal Tahun 2025 Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Griya Gus Dur, Jalan Taman Amir Hamzah No.8 Pegangsaan, Jakarta Pusat pada Selasa 28 Januari 2025.Awalnya Suharyo menekankan peran penting sebuah negara dalam mensejahterakan masyarakat melalui aturan yang tepat.
Untuk mensejahterakan rakyat, kata Suharyo, dibutuhkan sumber yang berasal dari pebisnis. “Bisnis dalam ruang publik harus berpegang para fairness (setara), masyarakat dalam ruang publik itu mesti menerima aturan-aturan yang disepakati bersama yaitu saling percaya. Sebaliknya kalau ada perselingkuhan antara negara dan pebisnis yang paling menderita masyarakat,” kata Suharyo.Secara sederhana, kata Suharyo, proses selingkuh akan menabrak segala aturan untuk tercapainya suatu tujuan demi sekelompok golongan.Salah satu yang terlihat adalah soal sengketa lahan yang terjadi dimana-mana.Suharyo menilai hal ini tidak akan terjadi bila tiga unsur, negara, rakyat, dan pebisnis, duduk bersama dan menjalani aturan dengan baik.”Negara, bisnis, dan masyarakat kalau masing-masing pilar berfungsi dengan baik, lalu keadaban publik terbentuk pelan-pelan,” kata Suharyo yang juga mantan Uskup Agung Semarang ini.