POJOKSATU.id, BOGOR – Buntut kasus meninggalnya Adzra Nabila, Institut Pertanian Bogor atau IPB akan mengubah metode kegiatan pembelajaran.
Rektor IPB Arif Satria mengungkapkan, IPB akan melakukan penyesuaian metode pembelajaran saat cuaca tidak kondusif.
Karena itu, pihaknya akan terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG untuk menentukan metode pembelajaran.
“Dengan demikian, metode pembelajaran akan lebih fleksibel. Karena bagi kami, keselamatan mahasiswa dan dosen adalah nomor satu,” tegas Arif, usai mengantar jenazah Adzra Nabila ke tempat peristirahatan terakhir, Minggu (16/10/2022).
Selain itu, IPB juga akan melakukan Arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus.
BACA: Bima Arya Minta Maaf kepada Keluarga Adzra Nabila Mahasiswi IPB
Ini dilakukan agar bisa mendiagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
“Pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan dan dijadikan profesi untuk mendukung pengelilaan ruang terbuka hijau yang memang membutuhkan pengetahuan dan teknik mutakhir. Sgar pohon atau pepohonan tidak mudah tumbang,” tegas Arif.
Meski begitu, Arif mengungkapkan bahwa tenaga arboris atau dokter pohon profesional masih sangat kurang.
Maka dari itu, Klaster Riset Arborikultur IPB bekerjasama dengan PII-BKTHUT didukung MArl dan KLHK, menyelenggarakan pelatihan Teknik Pemeriksaan Pohon di Lanskap Kota dan dikaitkan dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
BACA: Unggahan Terakhir Instagram Adzra Nabila Mahasiswi IPB, Dua Kali Unggah Soal Air
Sementara Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menegaskan, Pemkot Bogor akan meningkatkan sistem keamanan publik bagi masyarakat.
“Ini (meninggalnya Adzra Nabila) memberikan hikmah bagi semua, terutama pemkot, agar memberi atensi lebih detil terkait perlindungan dan keselamatan warga,” tuturnya.
“Saya juga memohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan, terutama kepada keluarga semoga diberi kekuatan,” kata Bima.
Bima juga memerintahkan jajarannya untuk mengidentifikat titik rawan dengan memasang tanda-tanda peringatan dan memasang pagar.
BACA: Rektor Blak-blakan Ungkap Sosok Adzra Nabila Semasa jadi Mahasiswi IPB, Ternyata Begini Saat Masih Hidup
Pemotongan pohon pun akan dipercepat untuk mengurangi potensi tumbang di tengah cuaca ekstrem.
Bima juga mengakui lokasi hilangnya Adzra di Jalan Dadali luput dari Pemkot Bogor.
“Luput kalau Jalan Dadali titik berbahaya. Saya perintahkan setiap lurah harus turun langsung memeriksa titik kerawanan. Meski ini musibah, mungkin bisa diantisipasi,” tandas Bima Arya. (Rishad Noviansyah/Pojokbogor)