AKURAT.CO Polisi memesan kamar hotel total 45 ribu malam untuk 10 hari selama operasi keamanan besar-besaran setelah wafatnya Ratu Elizabeth II. Perencanaan kepolisian ini menjadi yang terbesar yang pernah terjadi di Inggris.
Dilansir dari The Guardian, pada hari pemakaman Ratu saja, polisi mengerahkan 10 ribu petugas dan staf untuk bertugas. Sebanyak 3 ribu personel bantuan pun direkrut dari pasukan luar. Mark Rowley membeberkan angka ini selama sidang bukti pertamanya sebagai komisaris Kepolisian Metropolitan bersama Kepolisian Majelis London dan Komite Kejahatan pada Rabu (12/10).
“Saya pikir, kami memesan sekitar 45 ribu malam kamar hotel untuk lebih dari 10 hari. Pasalnya, dibutuhkan begitu banyak orang untuk menjangkau seluruh negeri dan saling membantu,” terangnya.
baca juga:
Situasi ini berbeda dengan saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertandang ke Inggris pada 2018. Saat itu, para petugas yang didatangkan untuk membantu di London dibiarkan tidur di tempat tidur kamp yang dijejalkan di dalam aula olahraga.
Federasi Polisi lantas mengkritik kondisi ini ‘tak dapat diterima’. Setelah itu, dalam kunjungan presiden AS tahun berikutnya, para petugas diberi tunjangan 50 poundsterling (Rp856 ribu) dan akomodasi hotel.
Karena besarnya permintaan akomodasi di London saat pemakaman Ratu, harga kamar hotel pun meroket bagi masyarakat umum. Para pelayat yang memesan kamar di pusat kota London untuk malam sebelum misa dikenakan biaya ratusan poundsterling lebih banyak dibandingkan mereka yang menginap seminggu kemudian, menurut analisis Associated Press. []