Krjogja.com – YOGYA – Kehidupan Veteran yang pernah berperang membela RI melawan negara asing, tidak semuanya sejahtera, bahkan ada yang memprihatinkan. Salah satunya Pratu Sarno, prajurit yang pernah ikut beroperasi saat perang di Kalimantan Utara yang dikenal Operasi Dwikora. Setelah pensiun, Pratu Sarno (pangkat saat operasi Dwikora) tinggal di Dusun Susukan, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Pria kelahiran 20 April 1940 (saat ini berusia 84 tahun) itu dikenal warga sekitar sebagai Mbah Sarno. Kepala Departemen Kominfo DPP Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Marsda TNI Purn Tumiyo menuturkan, bukti bahwa Mbah Sarno pernah ikut operasi Dwikora adalah Satya Lencana Wira Dharma yang ditandatangani Menteri Koordinator Kompartemen Pertahanan Keamanan Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Jendral TNI AH Nasution pada 6 Maret 1966. Baca Juga: Begini Prakiraan Cuaca di DIY Tanggal 6, 7 dan 8 November 2024
Menurut Tumiyo, kehidupan Mbah Sarno memang memprihatinkan bahkan tinggal di bekas kandang ayam. Mengetahui kondisi tersebut, Tumiyo lantas berkomunikasi dengan Ketua Cabang LVRI Gunungkidul dan Veteran RI, Djangkung Sudjarwadi (putra daerah Gunungkidul) yang kebetulan baru saja menerima Bintang LVRI dari Ketum DPP LVRI. “Awalnya Pak Djangkung akan merehab rumah Mbah Sarno, namun Pangdam IV/Diponegoro sudah lebih awal mengambil alih (merehab). Meski begitu, selama rumah dalam proses rehab, Pak Djangkung menanggung semua kebutuhan Mbah Sarno termasuk penampungan sementara,” kata Tumiyo kepada Krjogja.com, Selasa (5/11/2024).
Baca Juga: Mendikdasmen: Kebijakan Ujian Nasional, PPDB, Zonasi, Semua Diputuskan di Tahun Ajaran Baru Lebih lanjut dikatakan Tumiyo, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Dedy Suryadi menepati janjinya untuk merehab rumah Mbah Sarno. Awal September 2024, rumah Mbah Sarno mulai direhab (rumah lama dirobohkan dan dibangun rumah baru). Prosesnya memakan waktu dua bulan. “Pada 4 November 2024 secara simbolis rumah diserahkan kepada Mbah Sarno,” kata Tumiyo. Saat penyerahan rumah secara simbolis, Pangdam IV/Diponegoro juga menyerahkan Piagam Veteran Pembela Kemerdekaan kepada Mbah Sarno. Proses pengurusan Piagam Veteran sebetulnya sudah sejak tahun 2014, dan baru terwujud pada 4 November 2024. “Semoga ke depan semakin banyak pejabat yang peduli kepada Veteran RI yang faktanya kesejahteraannya perlu mendapat perhatian,” pungkas Tumiyo. (Dev)