Kementerian Kesehatan memiliki skor paling tinggi dalam mengadopsi digital. Hal ini diungkapkan Researcher Continuum Data Indonesia Muhammad Syamil Iklil, dalam acara yang bertajuk “Diskusi Publik: Digitalisasi di Lingkungan Pemerintahan” oleh INDEF secara daring, Kamis (13/10).
Kementerian dikatakan pengadopsi digital, untuk menggambarkan sejauh mana kementerian menggunakan sosial media dan website mereka. Mulai dari akun sosial media Instagram, Twitter, Facebook, dan YouTube.
“Dari literatur-literatur yang kami temukan juga sama, jadi disebutnya dengan adopsi,” ucapnya.
Terdapat lima kementerian yang menjadi mengadopsi digital yakni, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Kementerian yang paling mengadopsi digital yaitu Kementerian Kesehatan dengan skor 80,72 dan yang paling rendah pada Kementerian Ketenagakerjaan dengan skor 54,95. Kementerian lain di antaranya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) dengan skor 73,62, Kementerian Komunikasi dan Informatika (58,70), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (55,17), dan Kementerian Ketenagakerjaan (54,95),” tuturnya.
Ia mengatakan Kemenkes berarti paling aktif secara digital. Kemenkes juga paling banyak pengikut, karena masyarakat ingin mengetahui perkembangan pandemi.
“Jadi kenapa bisa yang paling tinggi, karena indikator-indikatornya yang paling aktif,” ucapnya.
Ada dua faktor yang bisa membuat kementerian skornya tinggi. Faktor pertama karena kondisi yang terjadi di Indonesia pandemi Covid-19, yang sangat diperlukan oleh masyarakat terkait informasi mau pun perkembangannya dari awal pandemi Covid-19 sampai saat ini. Hal itu mendorong Kemenkes selalu menginformasikan imbauan dan informasi lainnya kepada masyarakat.