Kemenkominfo: Siswa SMK Harus Pahami Literasi Digital Untuk Cegah Hoax

Kemenkominfo: Siswa SMK Harus Pahami Literasi Digital Untuk Cegah Hoax

16 October 2022, 18:30

RM.id  Rakyat Merdeka – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Pandu Digital melaksanakan roadshow kegiatan Seminar Literasi Digital Sektor Pendidikan bersama Pandu Digital untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Bengkulu.

Kegiatan yang mengusung tema “Cerdas Kreatif dan Produktif Bermedia Digital” dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2022 di Center of Excellence (COE) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kemenkominfo Bambang Tri Santoso mengatakan siswa SMK harus memiliki pemahaman terhadap literasi digital. Literasi digital, menurut Bambang, sangat penting untuk mencegah penyebaran konten hoaks.

“Ada empat pilar literasi digital yang menjadi materi pembelajaran utama yang akan diberikan kepada stakeholder,” kata Bambang, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (16/10).

Berita Terkait : Kemenkominfo Gelar Workshop Literasi Digital Bagi 300 Warga Kabupaten Ende Dan NagekeoTujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman Literasi Digital bagi peserta didik yang merupakan salah satu target nasional Kemenkominfo menuju transformasi digital di Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hibrida ini diikuti oleh 500 peserta yang berasal dari seluruh pelajar SMKN 4 Kota Bengkulu.

Pertama adalah digital culture, Bambang mengatakan hal ini terkait pemahaman nilai-nilai pancasila dan wawasan kebangsaan.

Lalu kedua digital skill atau kecakapan digital. Aspek ini menjadi penting karena pembelajaran sudah bersinggungan dengan teknologi sehingga perlu dikembangkan dan digali kemampuan TIK.

Berita Terkait : Kemenkominfo Gelar Kelas Literasi Digital Guru TIK Di Kota SorongKetiga adalah digital safety, pentingnya untuk tidak mengumbar data pribadi di dunia maya agar tidak di salah guna oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Terakhir digital ethic juga perlu dipahami bagaimana etika berkomunikasi di media sosial, tentang UU ITE dan mengenai apa-apa yang boleh dan dilarang di dunia maya,” jelas Bambang.

Selain itu, Bambang juga mengenalkan program Pandu Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo yaitu gerakan volunter untuk menciptakan pendamping literasi digital.

Hingga saat ini sudah mencapai 18.000 Pandu Digital yang tersebar di seluruh Indonesia yang berasal dari beragam latar belakang yaitu masyarakat umum, akademisi hingga pelajar SMK.

Berita Terkait : Kemenkominfo Dan Kemendagri Berikan Literasi Digital ASN BantenTugas Pandu Digital adalah untuk mendampingi literasi digital di 5 sektor yaitu Pendidikan, Pariwisata, UMKM, Petani dan Nelayan.
 Selanjutnya 

Tokoh

Partai

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi