AYOBOGOR.COM — Pemerintah Kota atau Pemkot Bogor menetapkan kejadian bencana yang ada di wilayahnya dengan status tanggap darurat.Status tanggap darurat untuk wilayah Kota Bogor ini akan berlaku hingga akhir tahun atau 31 Desember 2022. Penetapan tanggap darurat bencana di Kota Bogor itu diambil menyusul adanya cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah dalam seminggu terakhir. Baca Juga: Belajar dari Kasus Eril, Ridwan Kamil Sarankan Pencarian Adzra Nabila Pakai DroneSementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG kembali memperingatkan warga Bogor agar waspada hujan deras dan cuaca ekstrem, pada Jumat sore hingga malam, 14 Oktober 2022. Peringatan tersebut berupa siaga bencana longsor, banjir, angin kencang dan bencana hidrologi lainnya.Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Indra Gustari mengatakan gumpalan awan yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem masih berada sejumlah wilayah Indonesia. Adapun wilayah Bogor dengan curah hujan yang tinggi dalam kondisi La Nina, yaitu fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Baca Juga: 1 Korban Longsor di Gang Barjo Bogor Ditemukan, 2 Masih dalam Pencarian“Kondisi gumpalan awan itu menyebabkan salah satunya wilayah-wilayah yang sering kali hujan hampir sepanjang tahun menjadi rawan karena cuaca ekstrem,” kata Indra dilansir dari Republika.co.id pada Jumat, 14 Oktober 2022.Menurut peta BMKG, wilayah Bogor, termasuk kabupaten dan kota, diberi warna putih yang artinya memiliki curah hujan tinggi. Kondisi tersebut membuat gumpalan awan menjadi bertahan lebih lama saat curah hujan tinggi.Ratusan Warga Diungsikan karena LongsorBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menyebut kejadian tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menimbulkan kerusakan parah.Setidaknya dua rumah milik warga rusak dan puluhan rumah lainnya terancam rubuh. Akibatnya sebanyak 166 warga diungsikan. Baca Juga: BSU Tahap 6 Cair Pekan Depan, Langkukan Langkah Ini untuk Cek Penerima“Update terbaru 46 KK atau 116 jiwa yang mengungsi. Dua rumah rusak,” kata Kepala BPBD Kota Bogor, Theo Patricio Freitas dikutip dari Republika.co.id, Jumat 14 Oktober 2022.Theo mengatakan, 116 warga diungsikan karena tinggal di wilayah potensi rawan longsor susulan. Tindakan tersebut dilakukan sesuai arahan Wali Kota Bogor, Menteri Sosial, dan BNPB.”Untuk yang berpotensi rawan longsor rumahnya diimbau untuk dikosongkan, dan mengungsi ke sini (Masjid Jami Nurul Ikhlas), karena di sini sudah disediakan juga logistiknya,” ujar Theo.Theo mengakui, belum semua warga mengungsi ke posko di Masjid Jami Nurul Ikhlas. Beberapa warga masih ada yang memilih mengungsi ke mushala di Gang Barjo.
Baca Juga: Info Terbaru BLT UMKM 2022 Kapan Cair? Simak Bocorannya dari Kemenkop UKMMeski begitu, pihaknya tetap mengharapkan kepada semua warga yang tinggal di rawan longsor dapat segera pindah ke posko yang tersedia di Masjid Jami Nurul Ikhlas.”Memang masih ada (yang mengungsi di masjid bawah), karena warga masih bolak-balik mengambil barang, namun kami imbau saat hujan bisa meninggalkan lokasi tersebut atau mencari tempat yang aman,” ujarnya.Theo memastikan saat ini sudah tidak ada warga yang menetap di rumahnya yang memiliki potensi rawan longsor.