KPU dan Kemendagri Bahas Nasib 13.000 Pemilih Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

KPU dan Kemendagri Bahas Nasib 13.000 Pemilih Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

13 November 2024, 19:19

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar rapat untuk membahas pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di wilayah yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua KPU RI Afifuddin mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 37 tempat pemungutan suara (TPS) yang terdampak di wilayah tersebut.
“29 di antaranya sudah pasti pemilihnya terdampak, itu sekitar 13.000 pemilih,” ujar Afifuddin usai rapat di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: Kunjungi Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Menteri Maruarar Janji Bangun 2.700 Rumah
Afifuddin juga telah meminta jajarannya untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat guna memantau kondisi perpindahan pemilih ke lokasi pengungsian.
Saat ini, KPU masih memantau dan menunggu perkembangan situasi kedaruratan di wilayah terdampak erupsi.

Dia menambahkanm jika pemilih belum bisa kembali ke tempat tinggal yang terdampak, maka pemindahan TPS mungkin akan dipertimbangkan.
“Belum sampai ke situ (pemindahan TPS), tapi bisa jadi ya ke situ,” ucapnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menambahkan bahwa koordinasi ini juga berkaitan dengan pemenuhan data kependudukan dan pencatatan sipil milik Kemendagri.
Mantan Walikota Bogor itu menyebutkan bahwa akan ada langkah-langkah khusus untuk memberikan kelonggaran akibat dampak bencana erupsi di NTT.
Baca juga: Gunung Lewotobi Erupsi, Bandara di Bali dan Lombok Tetap Beroperasi
Salah satunya adalah mekanisme penggunaan biodata sebagai pengganti tanda identitas seperti KTP atau KK.
Namun, langkah ini masih dalam tahap koordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
“Tentunya dalam status tanggap darurat ini, segala sesuatu yang berbeda pasti akan ada penyelesaian-penyesuaian yang dimungkinkan dan dibenarkan secara undang-undang dan kesanalah nanti kita bersama-sama berkoordinasi,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Tokoh

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi