Jakarta, CNBC Indonesia – Staf Ahli Keuangan Bidang Jasa Keuangan & Pasar Modal DJPPR, Suminto memastikan, ekonomi Indonesia masih dalam kondisi sehat dan kuat.
Hal ini tercermin dari rasio utang Indonesia yang masih terjaga di level 38,30%. Angka ini jauh lebih baik dari negara-negara G20 atau pun negara tetangga.
Ia menyebut, rasio utang negara Korea telah mencapai 52,04%, Thailand 62,68%, Malay 69,5%. Sementara negara maju seperti Jerman rasio utangnya telah mencapai 70,87% , Brazil 91,89%, USA 125,58%, dan Jepang 262,54%.
–
–
“Dengan kondisi ini insya Allah kita dapat jaga perekonomian kita di tengah volatilitas keuangan global dan ketidakpastian perekonomian global,” kata Suminto dalam acara Road to CNBC Indonesia Award, Jumat (14/10/2022).
Seperti diketahui, perlambatan ekonomi dunia terus menghantui, seiring ketegangan geopolitik di dunia karena adanya perang Rusia-Ukraina.
Kondisi tersebut disebutnya telah membawa pengaruh negatif terhadap banyak negara yang menyebabkan inflasi tingi diikuti melonjaknya harga komoditas, kebijakan moneter yang ketat dan gejolak pasar keuangan.
“Menurut outlook ekonomi dari IMF menyebut bahwa situasi dunia makin rapuh. IMF memproyeksi pertumbuhan global melambat tajam dari 6% tahun lalu ke 3,2% tahun ini dan akan kembali melambat di 2023 pada level 2,7%,” jelasnya.
Pemerintah ujar Suminto tetap optimis penguatan ekonomi masih akan berlanjut di semester II 2022. Hal ini terlihat dari indeks manufaktur Indonesia pada bulan Agustus yang meningkat ke level 51,7% dari sebelumnya di level 51,3%.
Selain itu, neraca transaksi berjalan juga masih tercatat surplus 0,3% terhadap PDB 2021 dan tahun ini di kisaran 1%.
Bahkan kinerja kuat di sektor riil tambahnya juga telah datangkan kepercayaan investor. Dimana Aliran Foreign Direct Investment (FDI) telah meningkat di smester I 2022 sebesar Rp 310,4 triliun.
[-]
–
Tak Cuma Batu Bara Cs, Sri Mulyani Ungkap Alasan Kas Melimpah
(dpu/dpu)