Legacy Beliau Terus Kami Lanjutkan

24 March 2023, 10:35

Jombang (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menghadiri secara langsung rangkaian doa dan tahlil dalam rangka memperingati 1000 hari wafatnya KH Salahudin Wahid atau yang kerap disapa Gus Sholah, Sabtu malam (29/10/2022). Acara ini diselenggarakan di Halaman Rumah Sakit Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.Irfan Asy’ari Sudirman Wahid atau akrab disapa Ipang Wahid, sebagai tuan rumah, memberikan sambutan dalam acara itu. Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir, termasuk Emil Dardak. Bahkan dalam kesempatan itu, Ipang Wahid menyebut bahwa Wagub Jatim Emil Dardak adalah santri dari Gus Sholah.Selain Emil Dardak, peringatan 1000 hari tersebut juga dihadiri Menko Polhukam yang juga sahabat Gus Sholah, Mahfud MD. Setelah melaksanakan tahlil dan doa, Wagub Emil diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan. Secara singkat, Emil menyampaikan beberapa hal untuk mengenang Gus Sholah.“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh undangan. Ada Pak Mahfud MD yang merupakan sahabat Gus Sholah. Juga hadir Wagub Jatim Pak Emil Dardak yang merupakan santri dari Gus Sholah. Lalu Mbak Yeni Wahid, Wabup Jombang Sumrambah, Prof Imam Suprayogo, serta seluruh hadirin yang tidak bisa saya sebut satu per satu,” ujar Ipang Wahid, putra Gus Sholah, mewakili keluarga.Sementara itu Wagub Jatim Emil Dardak mengatakan bahwa kehadirannya mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa. “Kami di Jatim bangga memiliki sosok seperti almarhum (Gus Sholah) dan legacy beliau inshaallah akan terus kita lanjutkan dalam perjalanan kami di Jawa Timur dan siapapun yang nanti akan meneruskan,” kata Emil.Ia juga menuturkan rasa kehilangan yang mendalam, pasalnya, Gus Sholah merupakan ‘orang tua’ bagi Khofifah dan Emil yang terus mengawal baik sebelum maupun sampai saat memimpin Jawa Timur. “Setelah kami dipilih dan sebelum kami dilantik, Bu Khofifah mengatakan bahwa nanti kami bertugas pasti sibuk sendiri-sendiri, tapi kita harus punya orang tua yang sama. Itu yang disebut diantaranya ya Gus Sholah ini,” ungkap Emil.“Tentu bukan hanya kehilangan namun amat sangat kehilangan. Seribu hari sudah berlalu, gak terasa, rasanya masih kemarin keluar tol Jombang ke Tebuireng dan berdiskusi berbagai macam dengan almarhum, kita sangat kangen, tapi hari ini inshallah kita tersambung dengan doa,” sambungnya.Emil juga mengungkapkan perhatian dari sosok Gus Sholah kepada Khofifah dan Emil serta mengingat pesan Gus Sholah pada saat keduanya memimpin Jawa Timur. “Beliau sangat spesifik dan perhatian terhadap kami, dan beliau juga selalu mengingatkan bahwa bukan hanya soal menang tapi juga menjabat dengan baik,” ujarnya.Selain itu, lanjut Emil, sebagai seorang santri dari Gus Sholah, Emil akan terus menjalankan apa yang menjadi ajaran dan wejangan dari Gus Solah. “Suatu kehormatan, saya merasa sangat bahagia disebut sebagai santri beliau, tugas saya bukan hanya menjalankan apa yang menjadi ajaran dan wejangan, tapi juga terus mendoakan kiai-nya,” tuturnya.Emil berharap kepada seluruh masyarakat yang mengenang sosok Gus Sholah untuk selalu ingat akan perjuangan beliau dan meneruskan apa yang menjadi cita-citanya. “Mudah-mudahan beliau selalu mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT serta semua keluarga yang ditinggalkan terus dapat meneruskan legacy dan cita-cita beliau, juga diberikan kebahagiaan dan kesehatan,” pungkasnya.Wagub Jatim Emil Dardak bersama tamu kehormatan lainnyaSementara itu, Menko Polhukam RI Mahfud MD yang turut hadir memberikan tausyiah menyebutkan, banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari perjalanan hidup Gus Sholah.“Beliau punya konsistensi di dalam perjuangan. Semua orang pasti punya ide, tapi Gus Sholah punya ide dan selalu konsisten dalam menjalakannya. Beliau adalah teladan bagi generasi selanjutnya dan bagi kita semua. Kita contoh beliau, insya Allah Indonesia akan baik,” pesannya.Gus Sholah adalah putra ketiga dari pasangan KH. Wahid Hasyim dengan Nyai Sholichah. Ia merupakan adik kandung dari mantan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Selain itu, Gus Sholah juga merupakan seorang aktivis dan politisi. Yang mana, ia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998.Tak hanya itu, Gus Sholah juga merupakan tokoh HAM. Salah satu peran pentingnya adalah ikut serta dalam meredam konflik Ambon-Poso dan menjadi tokoh lintas agama. Turut hadir dalam agenda tersebut, seluruh keluarga besar Gus Sholah khususnya Nyai Hj. Faridah Salahudin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH. Abdul Hakim Mahfudz, Putri Kedua Gus Dur Hj Yenny Wahid, Wakil Bupati Jombang Sumrambah, dan Majelis Warga. [suf]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi