FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Lukman Simanjuntak melontarkan kritik tajam terhadap Ahmad Sahroni, Bendahara Umum sebuah partai politik dan anggota DPR.
Lukman mempertanyakan alasan di balik keterlibatan Sahroni yang tiba-tiba terjun ke Surabaya untuk menelusuri kasus Ivan Sugianto.
“Kenapa AS yang bendahara partai dan wakil rakyat, ujug-ujung ke Surabaya menelusuri kasus Gukguk?,” ujar Lukman dalam keterangannya di aplikasi X @hipohan (18/11/2024).
Ia juga menyoroti penjelasan Sahroni yang menyebut bahwa Gukguk (pelaku) hanya seorang tukang servis HP aparat.
“Lalu menjelaskan bahwa Gukguk cuma tukang service HP aparat,” cetusnya.
Merasa ragu dengan pernyataan Sahroni, Lukman menyinggung sikap Ivan yang terlihat songong seakan dirinya orang berduit.
“Apa iya kalau cuma tukang service HP, bisa begitu songong?,” tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Ahmad Sahroni membantah klaim yang menyebut Ivan Sugianto sebagai bos besar atau pengusaha kaya di Surabaya.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Senin (18/11/2024) kemarin, Sahroni menyatakan bahwa Ivan hanyalah seorang penjual jasa perbaikan ponsel milik anggota polisi di Polrestabes Surabaya.
“Katanya dia orang kaya, pengusaha besar. Kira-kira benar nggak? Tau nggak, dia hanya sebagai jasa perbaikan handphone yang aktivitasnya di Polresta Surabaya,” kata Sahroni.
Kemudian, dalam sebuah acara talkshow yang dihadiri ratusan orang, Sahroni menjelaskan bahwa Ivan sering datang ke Polrestabes Surabaya untuk memperbaiki ponsel anggota kepolisian.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu kemudian menjelaskan keberadaan Ivan di ruangan Kapolres yang sempat memicu spekulasi publik.
“Jadi kalau ada petugas polisi yang handphone-nya rusak, dia yang memperbaiki. Makanya ada foto beredar dia duduk di ruangan Kapolres,” imbuh Sahroni.
Menurut Sahroni, karena aktivitasnya sebagai tukang servis ponsel di lingkungan Polrestabes Surabaya, Ivan menjadi akrab dengan berbagai kegiatan di sana.
Hal ini kemudian memicu isu bahwa Ivan terlibat sebagai makelar kasus (markus) dan diduga membekingi judi online serta pinjaman online ilegal.
“Gara-gara jasa perbaikan handphone itu, dia kenal dengan segala aktivitas di Polrestabes Surabaya. Jadilah isu itu markus, yang backup judi online, pinjol. Jadi itu isu berkembang dan Ivan dianggap pengusaha besar,” jelas Sahroni.
(Muhsin/Fajar)