KRjogja.com, SEMARANG – Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) selalu berbenah diri dan meningkatkan pembelajaran melalui metode-metode inovatif. Upaya dan langkah tersebut dilakukan dalam upaya menyiapkan lulusannya untuk bisa beradaptasi dan bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tantangan dan kebutuhan dunia kerja masa kini maupun di masa depan. Pasalnya, dinamika industri modern berbasis digitalisasi sangat menuntut lulusan cyber yang perform mental maupun fisik Ketua Prodi TRKI Vokasi Undip, Mohamad Endy Julianto mengatakan, Perguruan Tinggi dituntut untuk berinovasi dan berinvensi dalam meningkatkan pembelajaran inovatif sesuai kebutuhan industri modern.
”Oleh karenanya Prodi TRKI turut menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil dan kompeten di bidangnya melalui penerapan revitalisasi pendidikan tinggi vokasi termodifikasi. Adapun Program Revitalisasi termodifikasi meliputi dual system termodifikasi, teaching factory yang terintegrasi Project Based Learning (PJBL), retooling (retraining), praktisi industri dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP),” jelasnya Sabtu (25/1/2025). Ternyata, tak tanggung-tanggung, dampaknya sangat luar biasa, berbagai industri multinasional pada berdatangan ke kampus untuk mengadakan rekruitment karyawan. Bahkan salah satu lulusan Prodi TRKI, yakni Desmilia Sefti dalam sebulan telah dipinang oleh tiga perusahan berskala besar seperti PT Eternal Nickel Industry, PT Rekayasa Engineering dan BPS Pertamina Hulu Energi.
Desmilia Sefti, yang merupakan lulusan Program Studi TRKI Sekolah Vokasi Undip ini juga telah menorehkan prestasi berkat pengalamannya yang luas di berbagai sektor industri. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Desmilia memulai karir profesionalnya melalui serangkaian pengalaman magang yang mengasah keahliannya di bidang teknik proses dan manajemen industri. Desmilia, sapaan akrab dari Desmilua Sefti, mengatakan bahwa ketika semester VII telah menjalani magang selama enam bulan di PT Citra Resins Industries sebagai Process Engineer. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang operasi industri kimia dan memberikan landasan kuat dalam meningkatkan efisiensi dan keselamatan proses. Tidak berhenti di situ, Desmilia juga mendapatkan kesempatan magang di PT Pertamina Hulu Rokan sebagai Field Process Engineer. Pengalaman di lapangan ini memperluas wawasan mengenai pengelolaan proses secara langsung di lokasi operasional. Selain itu, Desmilia turut berpartisipasi dalam Program Magang Generasi Bertalenta (MAGENTA) FHCI BUMN sebagai Process Engineer di PT Pertamina Geothermal Energy. Program ini semakin memperdalam pemahamannya tentang pengelolaan dan pemeliharaan proses-proses yang mendukung operasional energi geotermal. Menurut Desmilia, melalui berbagai magang dapat meningkatkan pengetahuan yang komprehensif di bidang Proses dan Manajemen Industri, dengan kemampuan pemodelan proses menggunakan perangkat lunak seperti Aspen Hysys dan Pipesim. Keahlian ini memungkinkannya untuk merancang dan menganalisis proses secara akurat, serta menjamin keselamatan proses di berbagai industri. Selain pengalamannya yang luas, peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan dan sertifikasi juga difasilitasi oleh Prodi TRKI. Beberapa pelatihan yang diikutinya antara lain P&ID for Oil and Gas Industry, Flowline Hydraulic Calculation, serta standar ISO seperti ISO 45001:2018, ISO 22000:2018, dan ISO 9001:2015. Pelatihan terkait keselamatan industri seperti HAZOP (Hazard and Operability Study), HIRAC (Hazard Identification Risk Assessment Control), dan JSA (Job Safety Analysis) juga diikuti. Desmilia berhasil meraih sertifikasi dari Kemnaker pada tahun 2023, yaitu Certified of The Supervision Development of Occupational Safety and Health Norms. Selain itu, ia juga memperoleh sertifikasi BNSP sebagai Certified of Production Supervisor in Production Process of Liquid Chemical melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) TRKI dan LSP Vokasi Undip, yang semakin memperkuat keahliannya dalam mengelola proses produksi secara efektif. ”Dengan pengalaman dan sertifikasi yang dimilikinya, komitmennya untuk berkontribusi dalam pengembangan industri energy akan terus ditingkatkan,” kata Desmilia yang kini bekerja di PT Pertamina dan sedang menjalani training. (Sgi)
